Kelurahan Tanjung Paku Berhasil Jadi Desa Cantik di Indonesia

BPS (Badan Pusat Statistik) Pusat menetapkan 100 desa/kelurahan Cinta Statistik (Cantik) di Indonesia dari 83.820 wilayah yang diseleksi. Dari hasil rekapitulasi pengajuan masing-masing provinsi, BPS menetapkan kembali 171 Desa Cantik tambahan dan salah satunya adalah Kelurahan Tanjung Paku Kota Solok terpilih menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Pelatihan Calon Pembina Desa Cantik Nasional.

Pembinaan Desa Cantik merupakan program percepatan pendataan dari BPS dalam lingkup setingkat desa untuk meningkatkan kompetensi aparatur setempat dalam mengelola dan memanfaatkan, serta memahami data statistik dengan baik. Tahapannya mengidentifikasi kebutuhan desa terhadap data dan mendampingi desa dalam mengimplementasikan standar dan tata kelola data berdasarkan proses bisnis pendataan BPS.

Pelatihan Calon Pembina Desa Cantik dilakukan secara virtual oleh Pusdiklat Statistik dengan dihadiri oleh Lurah Tanjung Paku Yenna Muriaty, didampingi BPS dan Dinas Kominfo Kota Solok, Kamis (08/07/2021) dari Aula Kantor Kelurahan Tanjung Paku.

Bacaan Lainnya

Selama pelatihan, peserta mendapat materi seputar teknik komunikasi yang efektif dengan desa serta menyusun laporan dan rencana aksi pembinaan statistik sektoral desa.

Lurah Yenna Muriaty berharap dari kepercayaan dari BPS tersebut dapat menjadi tonggak dan pendorong bagi pembangunan kelurahan secara berkelanjutan dan membutuhkan kerjasama dari semua pihak dengan cara memperbaiki kualitas data yang dimiliki, sehingga setiap langkah yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah kelurahan menjadi tepat sasaran dan mampu menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya.

Dan, pengumpulan data di Kelurahan Tanjung Paku telah tersaji dalam bentuk buku, laporan, data dinding, website dan statistik dasar, yang dianggap sangat lengkap dengan bentuk rapi dan menarik.
Program Desa Cantik bertujuan agar perangkat desa/kelurahan lebih paham statistik dan melahirkan komunitas cinta statistik, sehingga dapat bertransformasi menjadi subyek pembangunan dan mampu menjawab permasalahan yang sedang terjadi.

Dalam hal ini, BPS menargetkan desa-desa yang ada di daerahnya dapat melakukan pemutakhiran data-data yang ada dengan tujuan agar desa selalu menyediakan profil desa, data maupun buku-bukunya secara aktual, agar dapat menjadi sistem informasi desa berbasis masyarakat yang dioptimalkan.

(gra)

Pos terkait