KAN Lareh Nan Panjang Gelar Musnag, Wacana Perna Mengemuka

Walikota Padang Panjang, Fadly Amran, BBA. Dt. Paduko Malano memukul gong tanda dibukanya Musyawarah Nagari Lareh Nan Panjang, Sabtu (11/01/2020).
Walikota Padang Panjang, Fadly Amran, BBA. Dt. Paduko Malano memukul gong tanda dibukanya Musyawarah Nagari Lareh Nan Panjang, Sabtu (11/01/2020).

Kerapatan Adat Nagari (KAN) Lareh Nan Panjang, Kota Padang Panjang menggelar Musyawarah Nagari yang diikuti pemuka adat se-Kenagarian Lareh Nan Panjang, Sabtu (11/1/2020) pagi tadi.

Musyawarah Nagari bertemakan “Bersama Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai dan Bundo Kanduang, Kita Tingkatkan Kehidupan Bernagari” dibuka Walikota Padang Panjang Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano.

Turut hadir dalam musyawarah nagari yang digelar di kantor KAN Lareh Nan Panjang itu antara lain Kapolres Padang Panjang AKBP. Sugeng Hariadi, SIK, MH , Anggota DPRD Padang Panjang Drs. Nasrul Efendi, Kepala Cabang Bank Nagari, sejumlah pimpinan OPD dan undangan lainnya.

Walikota Padang Panjang, Fadly Amran dalam sambutannya menyampaikan perlu langkah strategis di dalam mengembalikan peran para pemangku adat ditengah masyarakat.

Sebuah pertanyaan muncul bahwa masih ampuhkah peran mereka.Oleh karena itu Pemko dan DPRD Padang Panjang ingin merumuskan Perda Nagari.

” Kami Pemerintah daerah bersama niniak mamak, mencoba melirik sebuah ranperda yang tentunya nanti melahirkan perda nagari di dalam kota,” kata Walikota sebagaimana dilansir Kominfo Padang Panjang.

Selanjutnya menurut Walikota, kuatnya silaturahmi serta harmonisasi diantara tokoh- tokoh adat dengan pemerintah tentu akan menjadikan negara kuat.

“Kita mengharapkan lewat musyawarah nagari ini akan lahir gagasan yang benar- benar mencerminkan adat bersendi sarak, sarak bersendikan kitabullah,” Harap Walikota.

Ketua KAN Lareh Nan Panjang M Aulia, ST, Datuak Sararajo menyampaikan ada keprihatinan terhadap hidup beradat yang cenderung terlupakan, sementara tantangan modernisasi siap menenggelamkan nilai yang saat ini dijunjung tinggi.

KAN Lareh Nan Panjang sendiri telah berusaha meminimalisir dengan melaksanakan pertemuan dengan Niniak Mamak dan Bundo Kanduang namun hasilnya belum signifikan.

” Karena itulah pengurus sengaja mengadakan musyawarah Nagari guna mengingatkan dan menguatkan kembali tentang fungsi dan kedudukan tigo tungku sajarangan, mudah mudahan musyawarah ini dapat memberikan hasil yang positif,” ujar Datuak Sararajo.

Anggota DPRD Padang Panjang Drs. Nasrul Efendi, mengapresiasi terlaksananya musyawarah nagari yang diadakan KAN Lareh Nan Panjang.

DPRD kedepan akan mengawali bahasan Ranperda Nagari sebagai bentuk kepedulian terhadap adat istiadat serta kehidupan bernagari.

Hal tersebut kata Nasrul, untuk meningkatkan rasa antara mamak dan kemenakan, Kemudian dengan didukungnya ranperda itu maka, masyarakat Kota Padang Panjang diharapkan menjadi masyarakat yang bermarwah dan bermatabat

“Kami DPRD mendukung sepanjang membangkitkan suasana yang kondusif untuk kejayaan Padang Panjang,” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia, Delfian Mansyur Dt. Nan Kodo Basa, dalam laporannya menyampaikan bahwa pertemuan para pemuka adat akan melahirkan pokok fikiran untuk menuju Nagari Lareh Nan Panjang yang lebih baik.

Pada acara tersebut KAN Lareh Nan Panjang turut mengundang dua orang narasumber. Yakni Budayawan Angku H. Yus Datuak Parpatiah, dan Angku Prof. Dr. Abdul Hakam ,MT Datuak Sampono Nan Tinggi.

Usai memberikan kata sambutan, Walikota yang disaksikan oleh para pemuka adat dan Kapolres melakukan pemukulan Gong, serta memasangkan kartu tanda peserta Musyawarah. Walikota turut menandatangani dokumen musyawarah nagarii. (AL/RiK)

Pos terkait