Berita duka menghiasi sejumlah WAG di kota Padang Panjang sedari subuh tadi hingga siang ini, Jumat, (23/10/2020).
Berita duka meninggalnya HM. Achyarli A Djalil, SH, Walikota Padang Panjang ke-11, periode 1988-1993.
Innalillahi Wa innailaihi raajiuun
Telah berpulang ke rahmatullah orang tua kita Bapak Achyarli A DJalil, SH (Walikota Padang Panjang, Periode 1988-1993), pukul : 02.30 WIB di RS. Yos Sudarso, Padang. Rencana siang ini dimakamkan dikampung halaman Almarhum di Taluak, Jambu Air, Bukittinggi.
Demikian bunyi berita duka dimaksud.
Sontak ucapan duka silih berganti disampaikan anggota WAG.
“Innalilahi wa innailaihiraji’un. Kami sekeluarga ikut berduka cita atas berpulangnya ke rahmahtullah, Bapak Achjarli A.Djalil, SH, Semoga dilapangkan dan diterangkan kuburnya, diampuni segala dosa dosanya, diterima segala amalan baiknya, dimasukan ke surganya Allah, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Aaminn..” tulis Yetty Harni, wartawati senior Padang Panjang di WAG Pers Padang Panjang.
“Innalilahi wa innailaihiraji’un. Kami sekeluarga ikut berdukacita atas berpulangnya ke rahmahtullah Bapak Achjarli A.Djalil, SH, Semoga dilapangkan dan diterangkan kuburnya, diampuni segala dosa dosanya, diterima segala amalan baiknya, dimasukan ke surganya Allah, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Aamin YRA,” tulis dr. Mawardi, mantan Wakil Walikota Padang Panjang periode 2013-2018 di WAG Forum Warga Padang Panjang.
Dan puluhan ucapan duka cita lainnya dari anggota WAG.
Terkait masa kepemimpinan Almarhum semasa menjabat Walikota Padang Panjang, periode 1988-1993.
Uni Yet, sapaan Yetty Harni, wartawati senior Padang Panjang kepada Topsumbar co.id sempat sedikit menceritakan masa kepemimpinan Almarhum.
Disebutkannya, Almarhum dikenal pribadi low profile dan dekat dengan semua kalangan. Baik dengan jajaran, warga masyarakat, maupun dengan wartawan.
“Almarhum acap mengajak wartawan untuk berdiskusi dan Almarhum begitu menghargai masukan ide dari wartawan,” ucap Uni Yett mengenang.
Pernah suatu waktu di tahun 1989, lanjut Uni Yet, dalam sebuah pertemuan wartawan Harian Semangat se-Sumbar di Padang Panjang mengusulkan kepada Almarhum agar kota Padang Panjang diberi julukan dengan julukan kota Serambi Mekah.
“Usulan atau ide julukan kota Serambi Mekah itu diapresiasi Almarhum dan kemudian dibawa oleh Almarhum ke DPRD guna diplenokan. Alhamdulillah setahun kemudian atau tahun 1990 terbitlah SK Walikota tentang julukan kota Padang Panjang kota Serambi Mekah. Jadi, julukan Padang Panjang kota Serambi Mekah itu tercetus dimasa kepemimpinan Almarhum,” ujar Uni Yet.
Kemudian, imbuh Uni Yet, selain ditetapkannya julukan Kota Serambi Mekah, untuk pertama kalinya Kota Padang Panjang meraih piala Adipura, adalah dimasa kepemimpinan Almarhum.
“Tahun 1992 di masa kepemimpinan Walikota Bapak. Achyarli A Djalil untuk pertamakalinya Kota Padang Panjang meraih Piala Adipura. Saat itu diumumkan pada pembukaan Porda ke-4 (empat) Sumbar di Bancah Laweh, Padang Panjang,” imbuh Uni Yet.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo kota Padang Panjang, Ampera Saliim, dihubungi Topsumbar.co.id, mengatakan turut berduka cita atas meninggalnya Bapak HM. Achyarli A Djalil, Walikota Padang Panjang ke-11, periode 1988-1993.
“Pemerintah Kota Padang Panjang beserta seluruh jajaran turut berduka cita atas meninggalnya Baoak. HM. Achyarli A Djalil, SH, Walikota Padang Panjang ke-11, periode 1988-1993. Semoga Almarhum Husnul Khatimah dan mendapat tempat terbaik disisi Allah Subhanahu wa taala, Aamiinn yaa Rabbal’alamiinn..,” ucap Ampera Salim.
Penelusuran Topsumbar.co.id, selepas Almarhum menjabat Walikota Padang Panjang tahun 1993. Almarhum menetap di kota Padang dan menduduki sejumlah posisi penting.
Antara lain Almarhum pernah menjabat ITWILPROV Sumbar , Sekda Prov. Sumbar dan Widya Iswara Prov. Sumbar.
Setelah pensiun, Almarhum mendirikan Yayasan ilmu Al-quran di kota Padang.
(AL)
