Hamasah Gelar Pelatihan Menulis Kreatif, Bersiap Luncurkan Antologi Cerpen Humor dan Horror

Penyerahan Buku Antologi Puisi Simpul Hati oleh Pembina Ruang Kreatif Hamasah Imratul Handayani, M.Pd kepada Ubai Dillah Al Anshori
Penyerahan Buku Antologi Puisi Simpul Hati oleh Pembina Ruang Kreatif Hamasah Imratul Handayani, M.Pd kepada Ubai Dillah Al Anshori

Ruang Kreatif Hamasah STAI Imam Bonjol Padang Panjang terus mengembangkan diri dengan menggelar berbagai kegiatan yang berhubungan dengan program kepenulisan.

Salah satunya dengan menggelar Pelatihan Menulis Kreatif yang mendatangkan narasumber Penyair sekaligus Redaktur Budaya Harian Umum Rakyat Sumbar, Ubai Dillah Al Anshori, S.Pd. M.Sn, Minggu (27/09/2020).

Pembina Ruang Kreatif Hamasah, Imratul Handayani,M.Pd didampingi Ketua Ruang Kreatif Hamasah, Deni Susanti dan Humas Ruang Kreatif, Jon Kenedy, menuturkan, kegiatan yang dilaksanakan tersebut, untuk menumbuhkan semangat belajar menulis relawan-relawan Hamasah sekaligus perkenalan mahasiswa baru terhadap Ruang Kreatif Hamasah.

Bacaan Lainnya

“Berhubung Ruang Kreatif Hamasah ini berada di lingkungan kampus STAI Imam Bonjol Padang Panjang dan relawan Hamasah didominasi mahasiswa disini. Sehingga, perlu dilakukan perkenalan dan pelatihan-pelatihan, khususnya bagi relawan baru yang berasal dari mahasiswa Angkatan 2020,” kata Imratul Handayani yang juga dosen STAI Imam Bonjol Padang Panjang.

Ditambahkan Deni Susanti, dalam perjalanannya sejak berdiri tahun 2019 lalu, Ruang Kreatif Hamasah telah menerbitkan 1 (satu) buku antologi puisi dan 1 (satu) buku antologi cerita pendek (Cerpen).

“Saat ini, kita tengah mempersiapkan penerbitan antologi cerpen bergenre humor dan satu lagi bergenre horror. Sehingga, dalam tahun ini kita telah menerbitkan 4 (empat) buku antologi. Harapannya, pada tahun-tahun berikutnya, tentu akan lebih banyak lagi buku yang diterbitkan oleh Ruang Kreatif Hamasah,” sebut Deni Susanti.

Sementara itu, Ubai Dillah Al Anshori dalam kesempatan itu menyampaikan, dalam proses menulis kreatif, tentunya ada beberapa hal yang harus menjadi catatan dari penulis. Seperti, tema yang akan ditulis, jeda, tempat dan waktu menulis, serta beberapa catatan lainnya yang harus diperhatikan.

“Biasanya, bagi penulis pemula tentu akan mengalami kesulitan dalam menulis puisi. Apalagi, puisi termasuk karya sastra yang cukup sulit dibandingkan dengan membuat cerpen ataupun novel. Tetapi, selagi mau belajar, tidak ada yang tidak mungkin,” sebut Ubai yang telah memenangi Lomba Membaca Puisi Tingkat Sumatera Tahun 2019 lalu.

Ubai juga berpesan kepada relawan Hamasah, untuk lebih teliti lagi dalam membuat sebuah karya sastra, jangan sampai karya yang dihasilkan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya dan terkesan mengada-ngada.

“Contohnya, memasukan ikan Lumba-lumba di dalam puisi, tetapi tempat penulisan puisinya di Kota Padang. Mana ada ikan Lumba-lumba di Kota Padang? Begitu pun dengan seperti melihat ikan ketakutan berenang, sementara berenang adalah keseharian ikan,” jelas Ubai.

Pada kesempatan, pelatihan juga diisi dengan diskusi seputar kepenulisan dan kiat menembus media cetak dan terakhir penyerahan buku antologi puisi Simpul Hati oleh Pembina Ruang Kreatif Hamasah kepada Ubai Dillah Al Anshori.

(AL/Rls)

Pos terkait