Gerakan NES Permudah Akses Keuangan Peternakan

Potensi peternakan sapi di Provinsi Sumatera Barat seharusnya bisa menampung dua juta ekor populasi sapi. Namun, kondisi saat ini yang tersedia baru sekitar separuhnya. Sumbar berkeinginan menjadi salah satu sumber produksi sapi nasional yang utama. Atas keinginan itu, pemerintah daerah gencar membangun model- model pengembangan peternakan sapi berikut dengan infrastruktur pendukungnya dari hulu ke hilir, kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, saat Peluncuran Program Nagari Elok Sejahtera (NES) ke-2 di Gor Rang Agam, Kecamatan Lubuk Basung, Sabtu (16/12).

Program yang digagas Pemprov Sumbar bersama Bank Nagari, Otoritas Jasa keuangan (OJK), dan Pemkab Agam ini bertemakan integritas peternakan sapi dan perkebunan sawit. Hadir pada kesempatan itu, Direksi Bank Nagari, jajaran Komisaris Utama dan Komisaris Bank Nagari, Kepala OJK Perwakilan Sumbar, Darwisman dan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Agam serta undangan.

Ia mengatakan kontribusi perbankan dan industri jasa keuangan non-bank seperti perusahaan asuransi/ penjaminan, tentunya dibutuhkan untuk mendukung pengembangan peternakan sapi ini. Terutama meningkatkan akses dan kemudahan pembiayaan ke sektor peternakan sapi.

“Adanya perusahaan penjaminan kredit seperti Jamkrida Sumbar, Askrindo dan Jamkrindo tentunya menjadi partnership yang mendukung bagi perbankan untuk tidak terlalu khawatir membiayai peternakan sapi,” tutur Irwan.

Dengan demikian semua paket telah sempurna, tinggal lagi bagaimana seluruh stakeholder peternakan terkait untuk saling bersinergi menyukseskan program pengembangan peternakan sapi di Sumbar.

“Kebijakan pemerintah dalam menyatukan skema kredit program melalui skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) mesti dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pelaku usaha dan masyarakat di Agam khususnya dan Sumbar umumnya,” tuturnya.

Program Nagari Elok Sejahtera (NES) ini, kata Gubernur, berbasis kemudahan dalam akses keuangan. “Dengan demikian, membantu masyarakat terutama yang bergerak di sektor ketahanan pangan yaitu pertanian, perkebunan, dan, peternakan, perikanan yang terkendala dengan akses pembiayaan,” sebut Irwan.

Ia juga mengapresiasi nota kesepahaman antara Bank Nagari, Minang Business School and Entrepreneur Center (MBS-EC) dan Baznas Sumbar tentang pemanfaatan zakat produktif bagi para Mustahiq. “Diharapkan dari kerjasama tersebut mampu melahirkan para wirausahawan yang nantinya akan berkembang menjadi pelaku usaha yang feasible dan bankable,” harapnya.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Fini Murfiani menyebutkan, Sumbar termasuk 10 daerah terbesar untuk kantong ternak sapi, pihaknya menghargai upaya Pemprov Sumbar, yang bakal mengembangkan integrasi sapi dengan sawit dan jagung. “Selain memudahkan untuk pakan sapi, juga menghasilkan pupuk, biogas, mengangkut tandan sawit, banyak lagi efesiensi yang akan didapat dalam integrasi tersebut,” katanya.

Dalam forum pertemuan bupati dengan perbankan, dari seluruh BPD di Indonesia pada 14 Desember lalu, Bank Nagari terpilih untuk melakukan presentasi di depan bupati, dan menteri. Alasannya, Bank Nagari telah mengimplementasikan penyaluran kredit KUR, dari Rp 277 miliar, 43 persen di antaranya disalurkan untuk peternak, sangat diapresiasi. “Mudah-mudahan Bank Nagari menjadi rujukan BPD lainnya yang ada di Indonesia,” harapnya.

Direktur Utama Bank Nagari, Dedy Ihsan, mengatakan Bank Nagari hingga November 2017 telah mengucurkan skim kredit usaha pembibitan sapi (KUPS) hingga November 2017 mencapai Rp 381 miliar. Sementara, jumlah sapi yang disalurkan pada skim KUPS itu sebanyak 26.200 ekor sapi. “Ini sebagai wujud kami untuk meningkatkan ketersediaan sapi, dan daging potong di Sumbar. Sampai saat ini, ketersediaan daging sudah mencukupi kebutuhan,” kata Dedy Ihsan.

Sementara itu, Wakil Bupati Agam, Trinda Farhan Satria mengatakan pihaknya saat ini juga sedang mengembangkan integrasi antara peternakan sapi dan jagung. “Kita berharap program NES ini untuk yang berikutnya dapat bertemakan integrasi antara peternakan sapi dan jagung. Mungkin akan kita geser sedikit ke Kecamatan Palembayan,” ungkapnya.

Selain launching Gerakan NES tersebut, juga dilakukan MoU Bank Nagari dengan Baznas Sumbar dan MBS-EC tentang Zakat Produktif bagi Mustahiq, penyerahan bantuan saprodi peternakan, CSR bedah rumah.

Kemudian, penyerahan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit KUR dan Non-KUR Bank Nagari, Penyerahan perjanjian kerja sama tabungan Simpel Bank Nagari, mesin tetas telur solar power untuk program desa mandiri, dan dana pendidikan kepada anak petani/peternak, serta penyerahan hadiah kepada pemenang kontes ternak sapi. (***)

 

Pos terkait