Generasi Muda Harus Cerdas dan Peduli APBN

Catatan: Abdul Mufid, S.E., M.Ec.Dev

Dalam kehidupan sehari-hari kita sangat dekat dan bersentuhan langsung dengan berbagai kegiatan yang dananya bersumber dari APBN. Beberapa contoh kegiatan yang dirasakan langsung oleh generasi muda yaitu Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan bantuan pulsa/kuota data internet kepada siswa, guru, mahasiswa dan dosen.

Generasi muda sebagai tulang punggung dan harapan bangsa dalam membangun negara, sehingga perlu disiapkan agar menjadi generasi penerus yang memiliki kompetensi dan kapasitas yang baik. Kemajuan teknologi dan derasnya arus globalisasi menyebabkan semua informasi sangat terbuka lebar dan dapat diakses oleh siapa saja dan dimana saja. Kondisi seperti ini  sebenarnya memiliki dampak positif bagi kemudahan informasi, tetapi tidak bisa dipungkiri juga memiliki dampak yang negatif apabila kita tidak selektif dan bijaksana dalam mengakses berbagai  informasi.

Bacaan Lainnya

Generasi muda sering disebut dekat generasi milennial dimana mereka mengandalkan media sosial sebagai tempat mendapatkan informasi. Saat ini media sosial telah menjadi platform pelaporan dan sumber berita utama bagi masyarakat. Berbagai informasi terkait APBN, saat ini sangat mudah kita dapatkan melalui website instansi pemerintah atau platform digital lainnya. Secara sederhana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) didefiniskan sebagai rincian daftar yang dibuat secara sistematis berisi rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun periode anggaran (1 Januari-31 Desember).

Para pemuda sebagai penerus tongkat estafet pengelolaan keuangan negara dimasa mendatang, harus cerdas dan peduli dengan APBN. Generasi muda harus mau mulai belajar tentang APBN, seperti sumber pendanaan, tata kelola pengelolaan dan pelaksanaan APBN, serta pengawasan terhadap pelaksanaan APBN. Selain itu, perlu mempelajari peraturan-peraturan terkait keuangan negara.

Apabila sejak dini sudah mempelajari APBN, maka kelak dimasa depan apabila menjadi  pengelola APBN akan dapat mengelola keuangan negara dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sedangkan apabila tidak bekerja di instansi pemerintah dan berkecimpung di dunia usaha, apabila mereka menjadi rekanan pada instansi pemerintah tentunya akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta melaksanakan proyek pekerjaannya dengan baik dan benar  .

Berbagai upaya oleh pemerintah terus dilakukan untuk mengenalkan dan menarik minat generasi muda dan masyarakat kepada APBN. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan menyelenggarakan Olimpiade APBN yang dilaksanakan secara rutin tiap tahun. Olimpiade APBN tahun 2021 agak berbeda dengan  Olimpiade APBN sebelumnya,  karena selain melibatkan para siswa juga melibatkan para tenaga pendidik. Secara rinci Olimpiade APBN tahun 2021 yang dilaksanakan terdiri dari  empat cabang  yaitu:

  • Lomba Debat APBN (untuk mahasiswa D3/DIV/S1/sederajat)
  • Lomba Cerdas Cermat (untuk siswa SMA/SMK/MA/sederajat)
  • Lomba konten video/tiktok APBN (untuk siswa SMP/MTs/sederajat)
  • Lomba konten bahan ajar APBN (untuk Guru SMA/SMK/MA/sederajat)

Berdasarkan informasi dari kementerian keuangan, bahwa pendaftaran lomba cerdas cermat siswa SMA/SMK/MA/sederajat telah dibuka sejak 6 Juli 2021 sampai 21 Agustus 2021. Para pendaftar dapat mendaftar secara online melalui laman https://klc2.kemenkeu.go.id/olimpiade_apbn. Sedangkan Kementerian Keuangan baru membuka pendaftaran untuk tiga cabang lainnya pada bulan Agustus.

Harapannya dengan cara pengenalan dan sosialisasi APBN dalam bentuk yang kreatif serta mengikuti perkembangan teknologi dan informasi, dapat meningkatkan kemauan masyarakat dan generasi muda untuk mempelajari APBN. Rasa memiliki terhadap APBN akan muncul ketika kita sudah mengetahui dan memahami terkait APBN. Sehingga nanti akan dengan sukarela berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan APBN, agar tujuan pelaksanaan APBN  untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dapat terwujud. (**)

Penulis merupakan Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Muda di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Pos terkait