Forum Berbagi Pengalaman Antar Petani IPDMIP

Kelompok tani Bundung Jaya melalui IPDMIP (Integrated Participatory Development Management of Irrigation Project) melaksanakan forum berbagi pengalaman antar petani pada hari Senin (25/10) di Nagari Koto Baru, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung.

Forum berbagi pengalaman antar petani melalui IPDMIP ini diikuti oleh 20 orang petani, yang terdiri dari 10 orang petani peserta SL (Sekolah Lapang) dan 10 orang petani sekitar dari Nagari Koto Baru.

Forum berbagi pengalaman antar petani IPDMIP dipandu PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) Riana Nurmita Pardanti, SP bersama Staf Lapangan IPDMIP Siska Kurniawati, SP, MP dan dihadiri oleh Kepala UPTD-BP3 (Unit Pelaksana Teknis Dinas-Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian) Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung Jod Bay.

Bacaan Lainnya

“Kita ingin mengetahui respons petani terhadap inovasi teknologi sekaligus memantau aktivitas kelompoktani setelah mengikuti SL,” demikian sambutan Kepala UPTD-BP3 Jod Bay diawal acara.

Petani dewasa dan wanita tani yang mengikuti forum berbagi pengalaman petani IPDMIP ini sangat antusias dalam berdiskusi membahas berbagai permasalahan maupun pengalaman dalam bertani di bidang produksi padi sawah sesuai tujuan IPDMIP.

“Sebelum ada SL penerapan sistem tanam jajar legowo hanya 15 persen, dengan adanya SL petani telah 75 persen telah menerapkan sistem tanam jajar legowo di Keltan Bundung Jaya,” demikian diungkapkan M. Yusuf seorang petani asal Sulawesi Selatan yang sekarang mengabdikan diri menjadi petani di Nagari Koto Baru.

“Kita dipandu tentang melakukan pengamatan padi sawah, baik itu tinggi tanaman, anakan, kondisi air, cuaca, hama serta musuh alami,” demikian keterangan yang dipaparkan oleh Roza Jasriwanti, seorang peserta SL.

Sementara itu Makyasir, peserta forum berbagi pengalaman antar petani IPDMIP yang bukan anggota kelompoktani menanyakan mengenai pemupukan yang sesuai rekomendasi serta ketentuan-ketentuan memperoleh subsidi pupuk.

Forum berbagi pengalaman antar petani IPDMIP, merupakan wujud daripada partisipasi dan peran aktif petani dalam rangka diseminasi inovasi teknologi maupun upaya pemecahan masalah secara proaktif sebagaimana peranan kelompoktani sebagai kelas belajar.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dalam berbagai kesempatan sering menekankan bahwa pertanian Indonesia telah mendapat pengakuan FAO (Food and Agriculture Organization) karena mampu menyediakan pangan bagi masyarakat dan menjadi penyelamat ekonomi negara.

(Gun)

Pos terkait