Dispangtan Padang Panjang Sumbang 166 APD Bagi Tenaga Medis

Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Padang Panjang sumbang 166 Alat Pelindung Diri (APD) bagi Rumah Sakit, Puskesmas, dan PSC 119 di Kota Padang Panjang.

Sumbangan yang diberikan adalah bentuk kepedulian terhadap tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Kepala Dispangtan Kota Padang Panjang, Ade Nafrita Anas, SP, M.Si, mengatakan bantuan APD tersebut didapatkan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat dan telah diserahkan langsung kepada Ketua Satgas PPVC Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, AP, M.Si beberapa waktu lalu.

Bacaan Lainnya

“Seluruh APD kami serahkan ke satgas dan satgas yang mendistribusikannya ke tenaga medis yang ada di Kota Padang Panjang,” ujarnya.

Selain itu, untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, sebut Ade, Dispangtan juga telah melakukan penyemprotan desinfektan secara mandiri di seluruh ruangan dan fasilitas kerja dinas.

“Penyemprotan diawali dengan menyemprot pintu, jendela, dinding dan lingkungan kantor. Hal ini bertujuan membunuh kuman di sekitar tempat yang ada aktivitas pegawai,” sebutnya.

Sementara dalam hal pelayanan, Ade menyebutkan telah mengundur sementara waktu pelayanan vaksinasi massal rabies di beberapa kelurahan yang dijadwalkan sebelumnya berlangsung dari bulan Februari hingga April

“Pendampingan kepada masyarakat itu tetap dilakukan, seperti PPL tetap melaksanakan pendampingan budidaya, karena dalam kondisi Covid-19 ini kondisi ketahanan pangan harus tetap terjaga,” ucapnya.

Sedangkan pelayanan pada Balai Benih Ikan (BBI), Ade menjelaskan BBI tetap melaksanakan jual beli ikan untuk ketahanan pangan dengan standar seperti menggunakan masker dan sarung tangan.

“Beda hal dengan Pusat Kesehatan Hewan, kliniknya sudah kita tutup sementara waktu. Namun untuk pelayanan perorangan seperti pengurusan IB tetap jalan seperti biasa, karena kalau IB ditunda nanti akan berpengaruh kepada produksi dan populasi peternak dan bisa sampai berpengaruh kepada ketahanan pangan kita,” jelasnya.

Terakhir sebut Ade, pelayanan pada Rumah Potong Hewan (RPH) juga berjalan seperti biasa.

(AL)

Pos terkait