Bupati Solok Bagikan Langsung Bantuan Covid-19 ke Nagari

Bupati Solok melakukan kegiatan penyerahan donasi beras secara simbolis kepada Wali Nagari Koto Sani, agar dibagikan kepada 1047 KK masyarakat yang kena dampak Covid-19, pada hari Jum’at, (08/05/2020) yang bertempat di Kantor Wali Nagari Koto Sani.

Kegiatan penyerahan donasi beras ke Nagari Koto Sani tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Solok H. Gusmal, SE, MM dan didampingi oleh Ketua PMI Ny. Hj. Desnadefi Gusmal, SH serta turut hadir juga Asisten II Medison, Kadis Sosnaker Yandra Prasat, Kadis Koperindag Eva Nasri, Kabag Humas Syofiar Syam, S.Sos, M.Si dan turut dihadiri juga Kapolsek dan Koramil Singkarak serta Wali Nagari Koto Sani Deswandi dan BPN serta Ketua KAN Koto Sani.

Dalam melaksanakan penyerahan donasi beras tersebut, Bupati Solok H. Gusmal, SE, MM mengatakan bahwa pada hari ini Pemkab Solok langsung turun mendatangi Nagari Koto Sani dalam rangka memberikan donasi berupa beras kepada masyarakat yang terdampak oleh wabah pandemi Covid-19 di Nagari Koto Sani.

Bacaan Lainnya

“Walaupun donasi ini sudah diantarkan langsung tapi kita dari pihak pemerintahan Kabupaten Solok, juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Koto Sani karena terlambat dalam mendistribusikan beras, keterlambatan ini dikarenakan data yang telah kita kirim ke provinsi terus berubah-rubah, sudah tiga kali Pemkab Solok merubahnya data tersebut, sehingga bantuan beras tahap satu di bulan April kita bagikan di bulan Mei, donasi beras tahap kedua nantinya akan dibagikan menjelang Hari Raya Idul Fitri,” tambahnya.

“Beras bantuan yang akan dibagikan oleh Pemkab Solok melalui pemerintah nagari Koto Sani kepada masyarakatnya, sebanyak 1047 Kepala Keluarga (KK) yang akan dibantu dari 1977 KK yang ada, kalau dikalkulasikan sudah 60% masyarakat terbantu oleh donasi ini,” tutur Bupati.

“Saya sebagai kepala daerah dan seluruh jajaran pemerintah Pemkab Solok sama-sama berusaha keras untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat tetapi, masih ada saja warga yang komplen dan merasa tidak puas, untuk itu saya minta kepada Wali Nagari, BPN dan KAN, kalau ada masyarakat yang komplen dan tidak puas, tolong dicatat dan sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Solok, karena Pemerintah telah menyediakan lembaga layanan tempat pengaduan masyrakat dan nanti kita salurkan juga kepemerintah provinsi dan diteruskan kepemerintah pusat,” pungkas Bupati.

“Perlu kita ketahui bersama bahwa yang dibantu itu yang betul-betul terdampak Covid-19, seperti tukang ojek, ustadz dan buruh harian kemudian perantau yang pulang kampung yang tidak mempunyai pekerjaan lagi atau sudah di PHK, sudah bisa dikatakan warga terdampak, tapi tidak terdaftar sebagai warga kabupaten Solok, untuk itu diminta kepada wali nagari untuk memikirkanya melalui dana desa,” jelasnya.

“Kemudian saya juga mendengar ada ocehan dari masyarakat bawah, bahwa beras yang akan dibagikan ini adalah beras Dolog dan kualitasnya kurang baik, Saya jamin beras ini kualitasnya baik karena saya sudah mengecek langsung ke gudang Dolok itu sendiri. Kalau beras Dolok yang biasa, kami tidak terima, ini beras yang harganya sudah Rp11.000 per kilogramnya, untuk itu diminta kepada wali nagari tolong sampaikan kepada masyarakat bahwa ini beras yang berkualitas termasuk beras premium,” ungkap Bupati Solok.

Selanjutnya Bupati Solok H. Gusmal juga menyampaikan bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap kedua sudah diperpanjang, yaitu sampai tanggal 29 Mei 2020 ini, Di tengah masa pandemi ini banyak kegiatan masyarakat yang dibatasi karena inti dari PSBB itu tetap dirumah saja, kalau keluar harus pakai masker.

“Sejak PSBB tahap pertama dan kedua diberlakukan, banyak juga yang bertanya bagaimana prestasi anak-anak kita kalau dilburkan dan belajar di rumah, sementara kita belum mempunyai aplikasi yang cukup dan memadai untuk belajar dirumah !. Intinya anak-anak yang dirumahkan tersebut, berilah mereka pemahaman tentang Covid-19 serta mengajak mereka untuk tidak keluar rumah dan berikan tugas atau PR, karena proses belajar mengajar sudah diatur oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa anak-anak serta para orang tua murid tidak usah cemas, karena tidak ada anak-anak kita yang akan dirugikan, semuanya akan naik kelas dan lulus serta bisa melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya,” terang Bupati.

Kemudian Bupati juga mengatakan bahwa untuk kegiatan beribadah, seperti shalat Jum’at, shalat berjama’ah di masjid-masjid dan sholat tarawih ditiadakan dimasa pandemi ini, meskipun di daerah terisolir bisa dilakukan kajian-kajian baru dan Pemkab Solok akan menentukan kebijakan tertentu pada daerah terisolir tersebut dengan melakukan musyawarah bersama Forkopimda dan para mubalig dan MUI.

Kemudian, pasar-pasar harus tetap buka, namun ada aturannya, karena pesan dari pemerintah pusat pasar tidak boleh ditutup tapi diatur. Ada aturan pakainya, seperti kita arahkan kepada los-los pasar saja dan diatur jarak orang yang berdagang. Kemudian orang yang masuk pasar harus mengunakan masker, baik itu si pembeli maupun si penjualnya.

Bupati Solok H. Gusmal juga menyampaikan, untuk pengunjung yang melakukan dialog harus mengatur jarak dan semua aturan itu harus dilaksanakan oleh pemerintah Nagari dan pengurus pasar, kemudian pasar harus disemprot dengan disinfektan satu hari menjelang beraktivitas dan menyediakan tempat tempat pencuci tangan setiap sudut pasar, seterusnya yang dijual hanya kebutuhan pokok saja di luar itu tidak boleh. Nah inilah yang dikatakan dari prinsip pelaksanaan PSBB.

Beriringan dengan itu Wali Nagari Koto Sani Deswandi, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Solok yang telah memberi bantuan berupa beras sebanyak 1047 KK kepada masyarakat Koto Sani dan Alhamdulillah beras ini kami terima dan akan kami berikan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

“Kami laporkan kepada Bupati Solok H. Gusmal dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Nagari Koto Sani, kami telah melaksanakan instruksi dan himbauan dari pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini,” lapor wali nagari.

Kemudian Deswandi juga menghimbau para perantau untuk sementara waktu menunda pulang kampungnya, walaupun demikian perlu juga disampaikan bahwa warga Koto Sani belum ada satu orang pun yang positif Covid-19.

Terakhir Wali Nagari Koto Sani Deswandi menginstruksikan kepada semua kepala jorong untuk menyampaikan kepada perantau yang sudah berada dikampung (Nagari Koto Sani) untuk mengisolasi diri dirumah masing-masing.

Andar MK.

Pos terkait