Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan Hadiri Kenduri Sko Tanjung Tanah Kerinci

Dharmasraya | Bupati Kabupaten Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, pada Jumat, (13/05/2022) menghadiri acara Kenduri Sko di Desa Tanjung Tanah, Kecamatan Danau Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Kedatangan tersebut dalam rangka memenuhi undangan anak jantan anak betino di Tiga Luhak Tanjung Tanah, yaitu Luhak Depati Talam, Luhak Depati Bumi, Luhak Depati Sekumbang.

Para peserta kenduri berjalan ke rumah pucuk Depati Talam yang berjarak beberapa puluh meter. Perjalanan ini diiringi oleh ratusan masyarakat dan didampingi bunyi gong sebagai pengiring.

Bacaan Lainnya

Kemudian, Depati melakukan ritual pembersihan atau pemandian Sko. Di antaranya 24 lembah Kitab Undang-undang Tanjung Tanah, yang merupakan naskah melayu tertua, yaitu sejak abad-14.

Depati juga membersihkan enam ikat naskah dari daun lontar, sembilan macam kain dan baju, sebuah stempel dari tanah, dan baju kebesaran hakim.

Setelah dari rumah pucuk Depati Talam, proses berpindah ke rumah pucuk Depati Bumi. Di rumah pucuk Depati Bumi, dilakukan proses pemandian Sko yang terdiri satu kotak peti, satu buluh, dan lima macam kain berwarna.

Selanjutnya, berpindah ke rumah pucuk Depati Sekumbang. Di sini proses pembersihan dilakukan terhadap Sko yang terdiri dari satu buah peti dari seng, satu batang buluh, dan kain berwarna hitam, putih, dan merah putih.

“Kami datang bersama LKAAM dan ninik mamak menyaksikan pembukaan Kenduri Sko yaitu Naskah Tanjung Tanah, Naksah Melayu tertua di dunia. Alasan kami diundang, karena dalam naskah tertua itu ada pernyataan yang menyebut Dharmasraya dan itu tulisan yang disebut dengan tulisan Incung, yaitu tulisan melayu tertua. Ini adalah kebudayaan yang harus terus dipertahankan dan cara mewujudkan masyarakat saat ini untuk tahu sejarah pada masa lalunya,” ungkap Sutan Riska.

Sementara itu, untuk mengetahui kaitan lain Dharmasraya dengan petinggi Depati, menurut Sutan Riska, harus menelusuri lebih dalam apa yang ada dalam Undang-undang Tanjung Tanah tersebut.

“Ini pertemuan pertama, InsyaAllah akan ada lagi pertemuan. Kita belum melihat secara mendalam, tapi kita lihat keterkaitannya dengan Dharmasraya dan lainnya. Ini menjadi motivasi untuk menggali potensi budaya yang ada di Tanjung Tanah, terutama anak muda,” katanya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Sutan Taufik, Kepala Dinas PMPTSP, Naldi, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Lasmita, Ketua LKAAM sekaligus Raja Pulau Punjung, A. Haris Tuanku Sati, Ketua Asosiasi Walinagari Dharmasraya, Rasul Hamidi Dt Saridano dan sejumlah ninik mamak dari Koto Besar.

(*)

Pos terkait