Banjir dan Longsor di Solok Sudah Diwarning BMKG, Ini Penjelasan Kasmet Minangkabau

Kepala Stasiun Metreologi (Kasmet) Kelas II Minangkabau, Padang Pariaman, Sakimin, S. Si

Hujan lebat yang melanda Kabupaten Solok dan Kota Solok, Senin (11/01/2021) sore hingga malam yang mengakibatkan banjir dan longsor disebagian besar Kabupaten Solok telah diwarning sebelumnya oleh Badan Metreologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Hal tersebut diutarakan Kepala Stasiun Metreologi (Kasmet) Kelas II Minangkabau, Padang Pariaman, Sakimin, S. Si, saat dihubungi Topsumbar.co.id melalui sambungan seluler, Selasa (12/1/2021) siang.

Disebutkannya kemarin BMKG telah merilis perkembangan cuaca dan juga warning peringatan dini bahwa Solok memang rawan banjir dan longsor.

Bacaan Lainnya

“Kemarin rilis BMKG itu sudah saya share ke stakeholder setempat. Baik ke BPBD dan ke Pemdanya. Tentunya OPD-OPD setempat sudah memahaminya,” sebutnya.

Dikatakannya juga kondisi cuaca disebagian kawasan di Sumateera Barat malam tadi hujan lebat.

“Berdasarkan pantauan kami untuk di daerah Solok, curah hujan mencapai 146 mm dimana termasuk dalam kategori Sangat Lebat,” kata Sakimin.

“Kecuali di Padang Pariaman masih hujan ringan. Kebetulan yang terdata oleh kita masih dibawah 50 mm,” sambungnya.

Selanjutnya Sakimin menerangkan, berdasarkan analisa kami, hujan yang terjadi di wilayah Padang dan juga wilayah Sumatera Barat lainnya disebabkan oleh pola gangguan cuaca siklonik di Selat Mentawai yang memicu pertumbuhan awan skala besar mulai dari Mentawai hingga Timur Sumatera Barat

Selain itu ditambah adanya fenomena osilasi Madden-Julian yang dalam fase aktif di Sumatera Barat, sehingga meningkatkan pertumbuhan awan hingga 2-3 hari ke depan mulai dari Pasaman Barat, Agam, Padang Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, Solok, Tanah Datar, Sijunjung, Solok Selatan, Limapuluh Kota, dan Dharmasraya.

Kondisi banjir merupakan kondisi yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi dengan durasi lama.

Kami melihat wilayah Sumatera Barat merupakan daerah dengan topografi yang beragam, mulai dari dataran rendah yang rentan banjir serta daerah perbukitan yang rawan longsor dan banjir bandang.

Untuk bulan Januari hingga Februari, sebagian besar wilayah barat Indonesia termasuk Sumatera Barat mengalami fase musim hujan, sehingga pada bulan tersebut kembali terjadi peningkatan intensitas hujan dimana kewaspadaan masyarakat akan bencana perlu kembali ditingkatkan.

Imbauan kami tentu masyarakat perlu mengenal karakteristik daerah dimana mereka berada, bila berada pada daerah rawan banjir perlu mewaspadai apabila durasi hujan intensitas sedang-lebat terjadi dalam jangka waktu panjang, sehingga dapat mengantisipasi apabila banjir akan muncul.

Hal yang sama berlaku juga untuk daerah rawan longsor. Sehingga masyarakat dapat terhindar dari kerugian material dan jiwa.

“Dan tentunya dibutuhkan juga peran bersama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam penanggulangan bencana hidrometeorologis maupun lingkungan,” pungkasnya.

Diberitakan Topsumbar.co.id sebelumnya, banjir dan longsor melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Solok , Selasa dinihari (12/01/2021).

Dilaporkan saat ini beberapa wilayah yang terdampak banjir yakni Kecematan Kubung, Kecamatan Bukit Sundi, Sungai Lasi, Danau Kembar, Sungai Nanam dan Limau Lunggo ada jembatan yang putus, serta sejumlah longsor di beberapa titik.

Di Kecamatan Bukit Sundi banjir merendam jalan dan pemukiman warga. Salah satunya di kawasan Nagari Kinari dan Nagari Muaro Paneh.

Kawasan yang dibelah oleh aliran Batang Lembang ini dipicu akibat meluapnya aliran Batang Lembang lantaran daerah hulu dan sekitarnya diguyur hujan sejak Senin (11/1/2021) sore.

Hingga berita ini ditayangkan pukul 12:13 Wib siang tadi, BPBD Kabupaten Solok terus melakukan evakuasi ke daerah-daerah terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Solok

(AL/Hanny)

Pos terkait