31 Istilah Seputar Corona yang Penting Kita Ketahui

Istilah seputar virus Corona (Covid-19). Gambar (Hanny Tanjung).
Istilah seputar virus Corona (Covid-19). Gambar (Hanny Tanjung).

Tiga bulan terakhir sejak wabah virus corona atau Covid-19 menghebohkan dunia dan termasuk menimpa negara kita Indonesia bermunculan sejumlah istilah bahasa yang sebelumnya kurang familiar ditelinga.

Kemunculan istilah bahasa asing itu secara masif diberbagai media tak pelak mengundang keingintahuan orang terhadap arti dan maknanya.

‘Lockdown, Outbreak, Pandemi, Psycal Distancing, Sosial Distancing, itu apa ya? Terus apa kepanjangan ODP, PDP, dan PSBB?’

Bacaan Lainnya

Pertanyaan sejenis itu hingga hari ini masih terus ada juga pesan SMS, pesan WhatsApp, dan Messenger masuk ke seluler kami.

Menjawab pertanyaan itu, kami cobalah browser internet dan kami menemukan jawabannya.

Berikut Topsumbar.co.id sajikan istilah-istilah seputar virus Corona atau Covid-19 sangat penting diketahui yang kami kutip dari berbagai sumber.

  1. Coronavirus

Menurut WHO, coronavirus atau virus corona merupakan adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti MERS dan SARS. Nama “coronavirus” berasal dari proyeksi seperti mahkota di permukaannya. “Corona” dalam bahasa Latin berarti “mahkota.”

2. SARS-CoV-2

SARS-CoV-2 merupakan singkatan dari severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Nama ini ditetapkan oleh Komite Internasional tentang Taksonomi Virus (ICTV) pada 11 Februari 2020 sebagai nama virus Corona baru yang menyebabkan COVID-19.

3. COVID-19

COVID-19 merupakan singkatan dari Corona Virus Disease 2019. Penyakit pernafasan ini disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.

4. Novel

Novel berarti ” baru”. Jadi, Novel Corona Virus adalah jenis yang belum terdeteksi pada manusia sebelumnya.

5. Screening

Mengidentifikasi orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi virus. Hal ini untuk melihat apakah seseorang terjangkit virus itu, sering dengan mengukur suhu tubuh mereka.

6. Inkubasi

Masa inkubasi adalah waktu yang diperlukan untuk gejala muncul setelah seseorang terinfeksi. Waktu ini bisa sangat penting untuk pencegahan dan pengendalian, serta memungkinkan petugas kesehatan untuk mengkarantina atau mengamati orang yang mungkin telah terpapar virus.

7. Isolasi

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDD), isolasi adalah langkah memisahkan orang sakit yang memiliki penyakit menular dari orang yang tidak sakit. Isolasi memungkinkan orang yang terinfeksi menjauh dari orang sehat untuk mencegah penyebaran penyakit.

8. Karantina

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDD), karantina merupakan langkah memisahkan dan membatasi pergerakan orang yang diduga memiliki penyakit menular untuk melihat apakah mereka benar-benar terinfeksi.

9. Social distancing

Menurut Center for Disease Control (CDC), social distancing adalah menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak antar-manusia. Social distancing dinilai bisa mengurangi risiko penyebaran virus Corona karena virus ini menular antarmanusia melalui droplet (partikel air liur) saat penderita bersin atau batuk.

10. Lockdown

Lockdown merupakan protokol darurat yang bertujuan mencegah orang meninggalkan atau masuk suatu area. Dalam kasus COVID-19, lockdown dilakukan untuk mengunci akses masuk dan keluar sebuah daerah atau negara untuk mencegah penyebaran COVID-19.

11. KLB

Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa pernyakit yang merebak dan dapat berkembang menjadi wabah penyakit. Sejumlah daerah di Indonesia yang menetapkan KLB diantaranya adalah Solo, Kalimantan Barat, dan Banten

12. Work From Home (WFH)

Work From Home atau bekerja dari rumah merupakan istilah kebijakan sebuah perusahaan atau instansi yang meminta pekerjanya untuk bekerja dari rumah. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko penularan virus Corona.

13. ODP

ODP atau orang dalam pengawasan merupakan orang yang diketahui telah memiliki kontak dengan kasus COVID-19 seperti memiliki riwayat perjalanan ke daerah berisiko.

14. PDP

PDP adalah orang yang sebelumnya ODP, namun mengalami beberapa gejala yang mengindikasikan adanya COVID-19 dari sedang hingga berat seperti batuk, pilek, demam, dan gangguan napas.

15. Suspek

Merupakan PDP yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19. Ketika seseorang telah menjadi suspect, maka pasien akan diambil spesimen dari dinding belakang hidung, mulut, serta di rumah sakit rujukan akan dilakukan bronkoskopi untuk mengambil sedikit cairan dari saluran napas.

16. Pasien positif

Pasien positif merupakan pasien yang sudah terbukti secara medis terinfeksi SARS-CoV-2 dalam serangkaian uji lab.

17. Pasien negatif

Pasien positif merupakan pasien yang terbukti secara medis tidak memiliki virus SARS-CoV-2 melalui uji lab. Untuk pasien yang sebelumnya positif dan dinyatakan sembuh, biasanya akan dinyatakan negatif setelah melakukan dua kali tes.

18. Outbreak

Outbreak atau wabah adalah peningkatan mendadak dalam jumlah kasus penyakit. Wabah dapat terjadi di komunitas atau wilayah geografis, atau dapat memengaruhi beberapa negara.

19. Epidemi

Epidemi terjadi ketika penyakit menular menyebar dengan cepat ke banyak orang. Epidemi didefinisikan sebagai wabah penyakit yang terjadi di wilayah geografis yang luas dan memengaruhi sebagian besar populasi.

20. Pandemi

Merupakan wabah penyakit yang tersebar secara global dan memengaruhi seluruh dunia.

21. Imported Case

Merupakan kasus penularan Covid-19 yang berasal dari luar negeri. Pasien imported case berati ia mendapatkan penyakit saat berada di luar negeri.

22. Local Transmisson

Kasus penularan COVID-19 yang terjadi di dalam negeri. Pasien Local Transmisson tertular Covid-19 di wilayah Indonesia.

23. Swab test

Swab test atau uji swab merupakan serangkaian pengujian dengan mengambil sampel ludah atau lendir di tenggorokan bagian belakang atau saluran pernapasan bawah. Sampel ini diambil untuk mendeteksi ada tidaknya virus Corona.

24. Hazmat suit

Hazmat suit atau hazardous materials suit dikenal sebagai setelan dekontaminasi. Pakaian ini digunakan oleh tenaga medis untuk menghindari paparan virus atau media berbahaya. Dalam kasus Covid-19, hazmat suit diperlukan untuk melindungi diri dari penularan virus saat tenaga medis merawat pasien.

25. Spesimen

Spesimen merupakan sampel dari organisme yang diambil untuk mengetes ada tidaknya virus di dalamnya.

26. Screening Pasien

Merupakan proses pemeriksaan sekelompok orang untuk memisahkan orang yang sehat dan orang yang berisiko memiliki COVID-19.

27. Klaster

Klaster merupakan istilah untuk mengkategorikan dari mana asal penyebaran virus. Istilah klaster ini merujuk pada seluruh pasien yang tertular di tempat yang sama.

28. Tracking Pasien

Tracking Pasien merupakan tindakan melacak riwayat aktivitas pasien sebelum diduga terjangkit Covid-19. Riwayat ini meliputi riwayat perjalanan, tempat apa saja yang dikunjungi, hingga siapa saja yang telah melakukan interaksi dengan pasien.

29. Fasyankes

Fasyankes merupakan singkatan dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Fasyankes adalah pelayanan kesehatan masyarakat yang disediakan pemerintah. Dalam kasus Covid-19, Fasyankes menjadi tempat untuk penanganan pasien Covid-19.

30. Dirumahaja

Hastag (#) Dirumahaja adalah gerakan untuk masyarakat Indonesia agar tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak diperlukan dan menghindari membuat kerumunan.

31. PSBB

Pembatasan sosial berskala Besar adalah istilah kekarantinaan kesehatan di Indonesia yang didefinisikan sebagai “Pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit dan/atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit atau kontaminasi.

Tulisan ini dikutip dari berbagai sumber seperti Kompas (20/3), Liputan 6.com (30/3), dan Wikipedia

Penulis : Alfian YN

Pos terkait