Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Tahun 2024 Digelar di Sawahlunto

Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif Tahun 2024 Digelar di Sawahlunto

Sawahlunto | TopSumbar – Sebagai tahapan kerja Bawaslu Kota Sawahlunto, telah diadakan acara sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif di Hall Hotel Cahaya Talawi Kota Sawahlunto, Kamis (17/11).

Acara melibatkan segenap unsur para awak media cetak, elektronik, dan media online, juga dari kwarcab Pramuka serta Karang Taruna se Kota Sawahlunto, melalui materi yang dipaparkan oleh Narasumber Haldi Patra, M.Hum yang dihadirkan pihak Bawaslu Kota Sawahlunto, yang diketuai oleh Dwi Murini, S.Pd, M.Pd. Ketua yang tidak hadir karena sesuatu hal diwakili oleh antara lain Hadi Koemoro, SH dari divisi HPPH (moderator), Fira Hericel, S.Sos Koordinator Divisi HPPH serta seluruh jajaran Bawaslu kota ini.

Selaku narasumber, Haldi Patra yang dari Akademisi berpedoman pada beberapa daerah dan peristiwa yang terjadi pada pilkada tahun 2020. Dari evaluasi menurut Haldi seperti di Padang/Pariaman ada sekitar 20% perantau yang ber KTP di kampung dan fisiknya di rantau, namun tidak ikut memberikan hak suara pada pilkada. Termasuk Payakumbuh Pasaman, disebabkan mobilisasi dan daerah terpencil, maka menjadi salah satu indikator turunnya partisipasi masyarakat.

Bacaan Lainnya

Narasumber dengan 3 konsep Demokrasi, Demokratisasi dan Demokratis sudah berlangsung selama 5 kali pemilu. Tingkat kecerdasan masyarakat terkait dengan Pendidikan, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 disampaikan Narasumber, rata-rata lama sekolah masyarakat Indonesia 8,54 tahun (2021), Sumbar 8,99 tahun (2021), dan Sawahlunto 10,17 tahun (2022) mudah terkena hoax, gimmick, dan polarisasi.

Pada pesta demokrasi ini banyak terjadi politik uang, serangan fajar yang berpotensi mempengaruhi para pemilih irasional seperti anak-anak sekolah, gampang tertipu bujuk rayu, ucap Haldi. Mengapa kita harus berpartisipasi? Untuk memastikan terlindungnya hak politik warga masyarakat dan terwujudnya pemilu yang bersih, transparan, dan berintegritas, dari sisi penyelenggara dan penyelenggaraannya.

Pemilu juga mendorong terwujudnya instrumen kepemimpinan politik dan mencegah terpilihnya calon-calon pemimpin yang korup dan tidak amanah. “Itu gunanya partisipasi kita dalam pemilu”. Demikian Haldi Patra.

Selain beberapa uraian dari pihak Bawaslu serta sharing dan tanya jawab berlangsung aman dan kondusif. Pada sesi ke-2, narasumber juga dari Pimred Harian Haluan, Revdi Iwa Syahputra (Ove), dengan materi Peran Media, yang disampaikan pada peserta sosialisasi karena ada undangan yang berasal dari para jurnalis. (Rollys Koto)

Pos terkait