Polri Peduli, Polres Pasbar Sudah Serahkan 1.852 Paket Sembako

Pasaman Barat | Topsumbar — Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Pasaman Barat, Sumatera Barat, sudah menyalurkan sebanyak 1.852 paket bantuan sembako sejak dua minggu terakhir dalam program Polri Peduli 2022.

Kapolres setempat AKBP M Aries Purwanto SIK MM, melalui Kabag SDM Polres Pasaman Barat, Kompol Muzhendra SH MH, di Simpang Ampek, Rabu (14/09), mengungkapkan program tersebut diluncurkan sebagai bentuk kepedulian sekaligus gerakan sosialisasi tentang kebijakan pemerintah pusat melakukan langkah penyesuaian harga beberapa jenis Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Pasca disesuaikannya harga BBM tersebut pada 04 September, institusi Polri langsung melaksanakan giat peduli pada 05 September 2022 karena dipandang perlu untuk menggelorakan gerakan sosial bersifat sosialisasi berupa pembagian bantuan sembako dengan sasaran kelompok masyarakat kategori kurang mampu, ” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Disamping dapat sedikit mengurangi dampak terhadap penyesuaian harga BBM, diharapkan langkah yang dilakukan itu mampu menjadi sarana untuk menjelaskan kebijakan tersebut ditengah masyarakat luas.

Sehingga, lanjutnya, langkah yang harus diambil oleh pihak pemerintah itu dapat dipahami secara utuh tanpa menimbulkan konflik sosial yang akan akan merugikan masyarakat itu sendiri.

“Kami sangat memahami kondisi sulit masyarakat, semoga langkah kecil ini dapat sedikit meringankan beban dan menjadi pengingat untuk selalu bersatu dalam kebersamaan yang harmonis, ” harapnya.

Disinggung tentang capaian kegiatan hari ini, Muzhendra menjelaskan bahwa pihaknya melalui giat yang dilakukan oleh pihak Polres dan Polsek jajaran sudah menyalurkan sebanyak 225 paket bantuan.

“Bantuan diantaranya terdiri dari Polres Pasbar sebanyak 50 paket, Polsek Kinali sebanyak 20 paket dan Polsek Pasaman 10 paket serta beberapa jajaran Polsek dan satuan lain dilingkungan Polres Pasbar,” sebutnya.

Terkait kelompok masyarakat sasaran program itu, ia mengatakan pihaknya memfokuskan penyaluran kepada kelompok masyarakat yang dianggap terdampak langsung penyesuaian harga seperti Pengemudi Angkutan Umum, Pengendara Ojek dan kelompok masyarakat tidak mampu lainnya.

“Direncanakan kegiatan ini masih berlanjut hingga beberapa hari kedepan yang dilaksanakan secara swadaya dilingkungan dan satuan wilayah masing-masing, ” tutupnya.

Sementara itu, salah seorang masyarakat penerima bantuan, Syamsinar (51), mengaku sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan kepadanya.

“Kami sangat berterimakasih dan berharap bantuan yang diberikan ini akan dicatatkan sebagai amal baik kelak,” pungkasnya.*

(Rully Firmansyah)

Pos terkait