Dubes Indonesia Untuk Turki: Terima kasih Bupati Sijunjung

Sijunjung | Topsumbar – “Terimakasih Bupati Sijunjung yang telah bersedia menerima Mentari Dari Turki (MDT) untuk praktek di Sijunjung” demikian disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Turki Dr. Lalu Muhammad Iqbal, M.Hub.Int. pada Ahad (17/7) di Ankara, Turki.

“MDT merupakan refleksi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Turki bahwa tetap ingat kampung halaman di Indonesia sekaligus ingin berkontribusi melalui pengabdian masyarakat” Dubes Indonesia untuk Turki Dr. Lalu Muhammad Iqbal, M.Hub.Int. yang merupakan lulusan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini melanjutkan dalam webinar.

“Selama saya menjadi Dubes, MDT telah tiga kali dilaksanakan masing-masing di Aceh, Bangka Belitung dan sekarang di Sumatera Barat, semoga kegiatan ini membawa berkah terhadap masyarakat sekitar dan terjalin silaturahmi terutama menuju Indonesia Emas 2045” demikian disampaikan Dubes Indonesia untuk Turki Dr. Lalu Muhammad Iqbal, M.Hub.Int. seorang diplomat lulusan S3 University of Bucharest yang baru pekan lalu merayakan ulang tahunnya ke-50 pada 10 Juli 2022.

Bacaan Lainnya

Webinar bertajuk “Bersama Mentari Meraih Mimpi Mewujudkan Indonesia Emas 2045” diselenggarakan oleh PPI di Turki selama dua hari dari tanggal 16-17 Juli 2022 dengan menampilkan empat narasumber Dr. M.A. Muazar Habibi, S.Psi, M.Psych, M.Pd serta Prof. dr. Endang L. Achadi, MPH, Dr.PH hadir pada hari pertama membahas pendidikan dan kesehatan.

Sementara pada hari ini yang merupakan hari kedua webinar menghadirkan narasumber yaitu Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M Si dan Emilio Bisanto yang membicarakan seputar masalah ekonomi serta sosial dan budaya.

Ketua PPI di Turki Fauzul Azim dalam sambutannya pada awal webinar ini mengatakan MDT adalah sejenis KKN di Indonesia yang tahun ini akan dilaksanakan di Nagari Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, kita akan membaur bersama masyarakat karena itu mohon dukungan pemerintah daerah, pemerintah nagari serta masyarakat terhadap suksesnya praktek lapangan ini.

Turut hadir dalam webinar tang dipandu oleh moderator Rizka Helmalia kali ini antara lain Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Istanbul Elizabeth Diana Dewi selaku Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sijunjung Defri Antoni, serta Wali Nagari Sumpur Kudus Syarijal.

“Sijunjung selalu hadir dalam sejarah panjang perjalanan bangsa Indonesia, mulai dari zaman kerajaan di Minangkabau ada 3 kekuasaan raja yang dinamakan Rajo Tigo Selo, Rajo Alam di Pagaruyung, Rajo Adat di Lintau, dan Rajo Ibadat di Sumpur Kudus, demikian Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M.Si menyampaikan.

Karena besarnya pengaruh Rajo Ibadat sehingga dijulukilah Sumpur Kudus sebagai “Makah Darek” ujar Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M.Si melanjutkan.

Pada zaman kemerdekaan, disaat bangsa Indonesia dirongrong oleh neokolonialisme maka lahirlah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dipimpin oleh Mr. Syafrudin Prawiranegara yang juga menempati Sumpur Kudus sebagai daerah gerilya guna mendapatkan dukungan dari rakyat dan kelak ini pulalah yang menjadi histori sehingga lahirlah Hari Bela Negara (HBN) yang merupakan hari besar nasional diperingati pada 19 Desember setiap tahunnya.

Pada zaman reformasi sekarang, Sumpur Kudus pun memberikan kontribusinya melalui kiprah salah seorang putra terbaik di tingkat nasional yang juga mantan Ketua Umum Muhammadiyah sekaligus Guru Bangsa almarhum Buya Prof. Syafii Maarif yang baru saja wafat, lebih lanjut Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M.Si menyampaikan dalam webinar.

Sijunjung itu alamnya sejuk meskipun di dataran rendah, sehingga menjadi potensi melalui Geopark Silokek yang sedang berproses menuju UNESCO Global Geopark (UGGp), sistem kekerabatan matrilineal sebagai ciri khas Minangkabau telah melahirkan sebuah kampung “Lorong Waktu Minangkabau” sangat potensial mendukung perekonomian di sektor pariwisata serta pertanian, Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M.Si melanjutkan.

Potensi pertanian Sijunjung juga luar biasa, bertani hari ini menggunakan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) merupakan sebuah peluang yang bisa dimanfaatkan oleh generasi muda, sehingga kita harapkan MDT juga memberikan sumbangsih dan input nantinya terhadap daerah ujar Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M Si.

Saking besarnya potensi pertanian dan pariwisata di Sijunjung, bahkan Pemuda Pelopor kita yang sampai ke tingkat nasional adalah membudidayakan madu galo-galo (Yurike Filmar, red) dan menerapkan integrasi pertanian (Delfit Swandri, red) serta mengelola sanggar seni (Yola Oksandra).

Salah seorang peserta webinar Aisyah Nur Rafidah menanyakan dalam webinar ini mengenai kontribusi apa yang bisa kami berikan nantinya sehingga bersifat sustainable, juga ditanggapi oleh Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, SSTP, M Si.

Peserta webinar lainnya, Adpi Gunawan melalui kolom chat juga mengusulkan kepada peserta webinar agar bersedia mempromosikan produk unggulan “Kopi Carano Aneh” serta “Songket Unggan” dari Kecamatan Sumpur Kudus dan juga mempromosikan “Beras Lampai Sirandah” di Negara Turki agar MDT ini berlanjut nantinya.

MDT ini direncakan akan berlangsung pada bulan Agustus 2022 di Nagari Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.

(Gun)

Pos terkait