Wagub Sumbar Relaunching Kelompok Usaha Bersama Tuna Netra Tuah Sakato Padang

Sumatera Barat | Topsumbar – Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Tuah Sakato Padang kembali membuka Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Klinik Massage Shiatsu Bina Bakti yang telah vakum selama kurang lebih dua tahun akibat pandemi COVID-19.

Diluncurkan kembali oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldi, di Aula PSBN Padang, Senin (13/6/22), Wagub memberikan apresiasi bagi kalayan (penerima manfaat) tuna netra di PSBN, yang tidak menjadikan kekurangan yang dimiliki sebagai penghalang dalam berkarya dan unjuk kreativitas.

Dibuktikan oleh kalayan PSBN yang meski menyandang disabilitas, namun memiliki berbagai keterampilan, seperti massage shiatsu, tahfidz Quran, membuat bermacam-macam kerajinan anyaman dan manik-manik. Hingga memproduksi telur asin yang sudah dipasarkan di bazar-bazar, mini market dan secara online melalui akun Instagram PSBN Tuah Sakato.

Bacaan Lainnya

“Teman-teman kita di PSBN ini punya daya juang dan kreativitas yang luar biasa. Ini Adalah contoh bagus bagi banyak anak-anak muda yang hidup berkecukupan di luar sana, bahwa dibalik disabilitas pun selalu ada kelebihan,” kata Wagub.

Lebih lanjut Wagub mengatakan keterampilan kalayan nantinya dapat dikolaborasi dengan event-event pariwisata maupun olahraga. Hasil kerajinan tangan dan telur asin juga bisa dijual secara khusus di pojok UMKM disabilitas. Menurut Wagub, dengan label khusus produk disabilitas akan dapat meningkatkan nilai jual bagi hasil produksi PSBN.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial, Arry Yuswandi menjelaskan, PSBN Tuah Sakato Adalah Salah satu unsur pelaksana teknis di bawah Dinsos Sumbar, yang bertugas memberikan rehab dan pelayanan tuna netra, dengan jumlah kelayan yang dibina mencapai 50 orang.

Selama tiga tahun terminasi pembinaan di PSBN, kalayan dibagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu persiapan, dasar dan lanjutan. Kalayan yang sudah dinyatakan lulus, kemudian dapat meningkatkan asrama dengan berbekal keterampilan yang diperoleh selama di PSBN, serta tool kit sebagai modal awal membuka usaha secara mandiri.

“Hal ini merupakan bagian dari upaya membantu tuna netra untuk mampu berdaya mandiri. Kita juga berharap kelayan dari PSBN dapat bergabung ke dalam program unggulan 100.000 milenial entrepreneur, juga berkolaborasi dengan program-program pemerintah lainnya,” pungkas mantan Kepala Dinas Kesehatan itu.

(HT)

Pos terkait