Bupati Safaruddin Buka Alek Bakajang di Gunung Malintang

LIMAPULUH KOTA – Setelah 2 tahun terhenti akibat pandemi Corona, akhirnya Alek Bakajang di Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru kembali digelar tahun ini.

Kegiatan dibuka secara resmi Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo pada Kamis (5/4) dengan tetap mengikuti protokol kesehatan ketat.

Safaruddin dalam sambutannya mengapresiasi antusias masyarakat memeriahkan tradisi budaya Bakajang ini. Menurutnya, tradisi bakajang harus tetap dipertahankan dan diwariskan secara turun temurun.

Bacaan Lainnya

“Ini membuktikan masyarakat Nagari Gunung Malintang masih mempertahankan budaya disini. Jadikan momentum ini setiap tahun. Karena kearifan lokal ini tidak dimiliki nagari lain, apalagi Bakajang baru saja juara pesona wisata Indonesia” katanya.

Sementara, walinagari Gunuang Malintang, Wido Putra berharap dengan Bakajang ini tidak hanya sebatas menjaga tradisi budaya saja, namun dapat meningkatkan kepariwisataan di nagari Gunuang Malintang.

“Dengan begitu perkonomian masyarakat akan meningkat. Untuk itu, kami berharap dukungan pemerintah daerah. Mudah-mudah tahun depan dapat dihadiri lansung kementerian Pariwisata,” sebutnya.

Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari berturut-turut, dari 5 Mei hingga 9 Mei mendatang. Hari pertama pembukaan, dimulai dengan tradisi “Manjalang Mamak”, yang diikuti seluruh pemuda beserta anak nagari ke empat istano penghulu di limbago adat nagari.

Dalam prosesinya, para pemuda anak nagari bersama bundo kanduang, membawa wejangan makanan yang dibawa menggunakan dulang yang disebut dengan jamba.

Sedangkan dialiran Batang Maek, sebanyak lima buah perahu sudah disulap para pemuda di empat Jorong menjadi kapal berkuran besar. Kapal-kapal tersebut dirancang berbagai bentuk, menyerupai kapal veri.

Bahkan ceritanya, Guna merangkai kapal-kapal itu, untuk satu pembuatan kapal veri menghabiskan biaya hingga mencapai puluhan juta perunitnya.

“Dengan menggunakan perahu/sampan hias kami meningkatkan silahturahmi antara anak kemanakan 4 suku di batang Mahat. Beginilah cara masyarakat kami bersilahturahmi antar sesama,”ujar Iris panitia alek Bakajang, di Gunuang Malintang.

(ton)

Pos terkait