Analisis Brand Wisata Daerah Pantai Padang

Pemandangan Pantai Padang di Sumatera Barat. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Catatan: Lisa Kurnia, 2020862022, KOMPAR 2021

Sebuah wisata tentunya memerlukan banyak analisa sebelum dibangun apalagi dikembangkan. Ada banyak hal yang harus dikonsep dengan baik oleh penyelenggara wisata Pantai Padang agar sebuah wisata yang ditawarkan berpotensi untuk mendapatkan penghasilan dan manfaat bagi masyarakat luas yang menikmatinya.

Landasan filosofi manjadi hal yang mendasar dan harus diperhatikan oleh pengelola pariwisata di Pantai Padang. Landasan filosofi merupakan jati diri dari sebuah pariwisata. Produk-produk pariwisata yang ditawarkan juga harus memperhatikan filosofi/karateristik daerah Kota Padang mulai dari kuliner, merchandise, suvernir dan oleh-oleh serta produk lainya.

Bacaan Lainnya

Pantai Padang selain pesona laut yang indah juga menawarkan kuliner-kuliner yang dijual pedangang sepanjang jalan Pantai Padang. Kuliner yang ditawarkan diantaranya, jagung bakar, roti bakar, kelapa muda,  kerupuk kuah, nasi goreng, mie goreng, langkitang, soto ceker, bakso bakar dan jajanan Korean food dan jajanan kekinian lainnya. Makanan yang ditawarankan belum terlihat dari nama branding yang dikonsep oleh Pemerintah Kota Padang dengan konsep Your Montherland. Tidak terlihat konsep karakteristik cultul budaya Kota Padang. Kuliner yang ditawarkan merupakan kuliner yang umum dan bisa ditemui di banyak tempat.

Seharusnya di Pantai Padang, ada produk unggulan yang dijual sebagai cendramata atau oleh-oleh untuk kerabat wisatawan yang berkujung agar menjadi daya tarik dan sebagai bentuk pemasaran juga, untuk orang orang yang belum penah berkunjung ke Kota Padang. Seperti kaos dengan nama unik atau karakteristik Kota Padang, sendal dan pernak pernik lainya. Dengan adanya produk-produk yang melambangkan filososfi karakteristik Kota Padang. Itu merupakan bentuk pemasaran yang efektif dan tidak memerlukan biaya pemasaran yang besar.

Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pariwisata

  1. Sumber Daya Alam

Alam-alam tersebut dilihat apakah mempunyai keunikan dan keindahan serta kebersihan. Kebersihan menjadi hal yang penting, bagi penyelenggara wisata penting sekali menyediakan berbagai tempat sampah diberbagai sisi dan sudut wisata, membuat berbagai peringatan untuk tidak membuang sampah sembarangan, serta memiliki karyawan khusus untuk pengelola kebersihan. Jika tempat wisata bersih, pengunjungpun akan nyaman berada disana. Pantai Padang merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan.

Banyaknya keluhan wisata Pantai Padang yang terkesan jorok terbukti ketika berkunjung kesana sepanjang bibir pantai banyak sampah yang dibawa oleh ombak dan biarkan saja. Seharusnya sampah sampah tersebut dibersihkan agar lebih indah dengan cara memberdayakan pedangan sekeliling objek wisata, menumbuhkan kesadaran masyarakat serta adanya petugas kebersihan yang membersihkan sampah tersebut.

Banyaknya sampah plastik makanan, puntung rokok yang berserakan di sekitar objek wisata. Tidak itu saja kesadaran pelaku usaha yang berjualan di sepanjang pantai juga sangat memprihatinkan. Sampah kulit kelapa muda, sampah bekas makanan dari sisa pengunjung berserakan dan jauh dari kata bersih.

Lapak-lapak penjual sepanjang pantai ada beberapa terkesan kotor, penampilan penjual yang tidak rapi, acak-acakan, serta kurang ramah dalam menyabut wisatawan yang berkunjung. Ketika menyusuri Pantai Padang, pedangang di Muaro Lasak terkesan memaksa pengujung untuk mampir dan singgah ke lapaknya.

Kebersihan lingkungan menjadi tanggung jawab masyakarat umum, masyarakat yang berada disekitar objek wisata, tokoh masyarakat, intelektual, LSM dan media masa, serta peranan pemerintah yang memiliki kewenangan dalam mengatur berbagai regulasi pariwisata. Memberikan dukungan pendanaan  bagi pengembangan pariwisata dengat melibatkan berbagai pihak, baik masyarakat dan sector bisnis karena pertumbuhan pariwisata perlu dibarengi dengan kesadaran masyarakat. Kesadaran masyarakat menjadi ujung tombak kemajuan sebuah pariwisata.

  1. Manusia

Faktor manusia ini juga mejadi hal tidak kalah penting untuk dianalisa, karena merekalah yang akan mengelola tempa wisata tersebut dan bagaimana mereka memperlakukan dan menerima pengunjung yang datang dengan baik. Keramahtamahan dari pengelola tempat wisata pantai padang sangat kurang. Ada kesan memaksa pengunjung yang melewati jalan sekitar muaro lasak untuk mampir di lapak-lapak penjual.

  1. Geografis

Geografi merupakan letak dan keadaan sebuah lingkungan. Pantai Padang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokasi yang dekat dengan pusat kota. Keunikan alam dan laut yang indah, serta dikonsep dengan tempat kuliner, cafe yang menarik membuat wisatawan singgah dan duduk melihat sunset di temani deruan ombak. Tata kota yang bagus dan dilengkapi dengan sarana tempat beribadah, lahan pakir  serta akses tranportasi yang sangat memadai.

Untuk menentukan target siapa yang akan berkujung berdasarkan klasifikasi wisatawan diperlukan analisis pasar wisata.

  1. Analisis pasar wisata merupakan analisa yang dilakukan berbagai sisi mengenai penjualan wisata tersebut, layak atau tidak nya untuk didatangi pengunjung dan berpotensi untuk berkembang atau tidaknya.
  2. Analisis competitor.

Yang perlu diperhatikan ialah siapa yang menjadi pengunjung wisata tersebut. Berapa marketshare yang berpotensi untuk didapatkan, dari sisi kunjungan ke pesaing kita kira-kira wisata yang kita bangun mendapatkan berapa bagian dari kompetitor  yang ada.

  1. Analisis harga. Ini menjadi hal yang paling penting diperhatikan, untuk membandingkan berapa harga yang diberikan competitor kepada pengunjungnya dan berapa harga yang perlu kita berikan kepada pengunjung kita.

Daya tarik Pantai Padang yang mempesona tidak didukung oleh fasilitas yang memadai serta elemen-elemen penunjang agar pariwisata Pantai Padang jauh lebih baik lagi dan dapat meningkatkan jumlah wisatawan local dan mancanegara agar terciptanya loyalitas wisatawan yang telah ada. Sehingga ada rasa rindu yang tertanam oleh wisatawan dan membagi moment tersimpan pada orang-orang sekelilingnya.

Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pariwisata yang mana nantinya masyarakat sama-sama menjaga, mengelola dan memberikan nilai kepuasan kepada wisatawan. Kesuaian antara kinerja produk dengan tuntutan wisatawan akan membentuk kepuasan bagi wisatawan.

Kepuasan dapat juga dikaji dari nilai konsumen berupa kesesuaian mamfaat yang diperoleh wisatawan. Manfaat yang dirasakan oleh wisatawan adalah manfaat fungsional dan emosional. Agar dapat menciptakan nilai wisata yang tinggi, maka pelaku usaha pariwisata harus mampu memberikan maamfaat yang jauh lebih besar dari pengorbanan yang dikeluarkan wisatawan.

Catatan ini ditulis oleh Lisa Kurnia yang merupakan mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universita Andalas.

Pos terkait