Refleksi Akhir Tahun, Topsumbar Berikan Pembekalan Investigative Journalism pada Wartawan

Alfian, YN Dewan Redaksi Topsumbar Media Group

Dewan redaksi Media Top Sumbar, Alfian YN memberikan pembekalan investigative journalism untuk para wartawan yang hadir pada acara syukuran akhir tahun, Kamis (30/12/2021) lalu.

Pembekalan tersebut diberikan dalam rangka Refleksi akhir tahun sekaligus launching kantor redaksi baru yang berlokasi di Gunung Sarik Kuranji Padang. Bertujuan, untuk evaluasi kinerja 2021 dan menyamakan semangat lebih baik lagi di 2022.

Alfian menerangkan, wartawan haruslah memiliki pemahaman yang baik terhadap payung hukum pers, undang-undang No. 40 tahun 1999.

Bacaan Lainnya

“Undang-undang No 40 tahun 1999 adalah landasan bagi wartawan untuk bertugas. Di dalamnya dijelaskan kode etik, dan segala hal yang berkaitan dengan kegiatan jurnalisme.” Paparnya di ruang kantor redaksi baru Media Top Sumbar tersebut.

Beliau menyebutkan bahwa wartawan diharapkan memiliki kemampuan menulis dan wawasan keilmuan yang luas agar berita yang disajikan dapat mengedukasi pembaca.

Dalam penyajian berita, wartawan sebaiknya menghindari Clickbait. Yaitu ketidaksesuaian antara judul dan isi berita karena merupakan pembohongan publik, terangnya.

Wartawan hendaknya profesional dan memelihara idealisme nya dalam bertugas. “Di lapangan, idealisme wartawan sering kali diuji dengan bermacam ragam tawaran yang menggiurkan maupun ancaman yang menggoyahkan. Wartawan harus kuat menghadapinya, sambungnya.

Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Alfian menekankan untuk selalu melakukan upaya konfirmasi berita yang akan dikirim pada redaktur. Hal tersebut bertujuan agar setiap berita yang terbit, dapat dipertanggungjawabkan secara penuh oleh pihak redaksi.

Yang harus dikuasai wartawan dalam meliput berita, terutama investigasi adalah kemampuan problem solving. Ilmu ini berguna tak hanya dalam konteks jurnalistik, namun dalam segala lini kehidupan.

Wartawan juga diharapkan memiliki kepekaan sosial yang baik terhadap lingkungan sekitar. “Isu berita dapat dimunculkan dengan memahami TFR. Yaitu topik, filling, dan respond.” paparnya.

“Topik adalah objek yang akan kita bahas, filling adalah rasa yang muncul dari topik yang nampak, dan respond adalah tindakan kita terhadap topik tersebut.” tukasnya.

Terakhir, beliau berharap agar kegiatan ini terus dilangsungkan secara rutin dengan tema dan pembahasan yang berbeda agar para jurnalis dapat mendalami perannya secara baik.

(Idhar)

Pos terkait