Wako Fadly Amran Serahkan Beasiswa Program Pengkaderan Ulama Untuk ke Timur Tengah

Pemerintah Kota Padang Panjang mengapresiasi Program Pengkaderan Ulama yang diyakini berkelanjutan dan lahir dari kesinambungan program yang ada pada Baznas Kota Padang Panjang.

Secara simbolis, di ruang VIP Balai Kota, Wali Kota Padang Panjang, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano menyerahkan beasiswa Program Pengkaderan Ulama dari Baznas Kota Padang Panjang, Senin (27/09/2021).

Beasiswa ini untuk kuliah ke Timur Tengah bagi siswa yang lulus untuk kuliah di sana dan akan berlanjut setiap tahunnya.

Bacaan Lainnya

“Melepas keberangkatan anak untuk kuliah ke Timur Tengah merupakan capaian luar biasa bagi orang tua. Maka manfaatkanlah jalan ini semaksimal mungkin. Jadilah cumlaude yang membanggakan Kota Padang Panjang,” kata Fadly bersemangat.

Wako juga menyebutkan bahwa anak muda harus bisa keluar dari zona nyaman. Tanamkan dari awal niat untuk belajar dan beribadah. Disiplin dan pintarlah membagi waktu. Jadilah sosok yang mandiri. Karena yang menaruh harapan bukan saja orang tua, tetapi juga Pemerintah Kota dan seluruh masyarakat Padang Panjang.

Sementara itu, Ketua Baznas, Syamsuarni S.Ag menyebutkan, beasiswa ini merupakan program unggulan bidang pendidikan pada Baznas Kota Padang Panjang. Tahun ini ada tujuh kader ulama Padang Panjang yang akan berangkat kuliah ke Timur Tengah. Satu orang sudah berangkat untuk kuliah di Jordania. Enam orang akan berangkat ke Kairo, Mesir pada November nanti.

“Beasiswa yang diberikan ini untuk anak dari keluarga kategori miskin. Namun untuk yang tidak masuk data miskin, ada fluktuasi untuk beasiswanya. Mulai dari Rp 15 juta sampai Rp 35 juta,” ungkapnya.

Syazkia Lathiifa, salah seorang penerima beasiswa menyampaikan rasa syukurnya atas program ini. Karena biaya kuliahnya sudah dibantu. Sebelumnya, ia tidak menemukan jalan untuk biaya melanjutkan kuliah di Timur Tengah.

Tamatan MAPK/MAN 2 Kota Padang Panjang ini diterima di Universitas Al Azhar Kairo pada Jurusan Syariah Islamiyah. Kuliah di kampus yang berada di Mesir itu merupakan cita-citanya sejak kecil. Sebelum berangkat, dirinya sudah menjalankan program pelatihan bahasa selama satu tahun secara online.

“Di samping persiapan mental dan fisik, mohon doa dan dukungan semua pihak. Semoga kami berhasil dan saat kembali nanti, bisa bermanfaat bagi Padang Panjang,” ucapnya.

(AL)

Pos terkait