Wawako Ajak Generasi Muda Kota Solok Manfaatkan Bonus Demografi

Wakil Walikota (Wawako) Solok Ramadhani Kirana Putra, mengajak seluruh generasi muda di Kota Solok untuk memanfaatkan bonus demografi Indonesia. Hal itu, disampaikannya saat menjadi narasumber pada kegiatan Young Summit And Leadership Training Kota Solok Tahun 2021, di Minang Village Padang Panjang, Rabu (31/3/2021).

Kegiatan tersebut digagas oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Solok. Pada kesempatan itu tampak hadir Ketua DPD KNPI Kota Solok Rio Putra, Ketua Panitia Pelaksana Wahyu Akbar dan para pemuda perwakilan dari setiap kelurahan se-Kota Solok.

Lebih lanjut Ramadhani Kirana Putra mengatakan, Bonus Demografi sering dikaitkan dengan kesempatan yang hanya akan terjadi satu kali saja bagi semua penduduk negara, yakni “the window of opportunity”. Pada momentum tersebut jumlah angkatan kerja sangat besar, tetapi mereka menanggung beban kelompok usia anak dan lansia sangat rendah.

Bacaan Lainnya

“Jumlah penduduk usia produktif (berusia 15 sampai 64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). Perbandingan antara jumlah penduduk produktif, dengan penduduk non-produktif berada pada kondisi ideal untuk meningkatkan produktivitas, sehingga kesejahteraan penduduk juga akan meningkat,” sebut Ramadhani Kirana Putra.

Periode ini harus dimanfaatkan dengan semaksimal, dilanjutkan Wawako Solok, mungkin dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga kita bisa mendapatkan Bonus Demografi tersebut.

Dikatakannya, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode 2030-2045, Indonesia mengalami Bonus Demografi dengan usia produktif 15 sampai 64 tahun, meningkat sekitar 68 persen dengan jumlah penduduk yang diproyeksikan akan mencapai 297 juta jiwa. Momentum tersebut merupakan kesempatan emas bagi bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju.

“Keberhasilan pembangunan pemuda menjadi salah satu kunci sukses dalam memanfaatkan Bonus Demografi ini. Apabila kita tidak dapat memanfaatkan peluang Bonus Demografi, maka hal tersebut akan menjadi permasalahan yang akan kita hadapi bersama,” ucapnya.

Pembangunan pemuda, imbuhnya, bisa menentukan keberlanjutan pembangunan ekonomi bangsa. Caranya adalah, dengan membangkitkan semangat kewirausahaan pemuda, dan melahirkan pengusaha-pengusaha muda yang bisa membuka lapangan kerja.

“Jumlah penduduk remaja di Indonesia yang mencapai hampir 30 persen dari total penduduk, merupakan aset bangsa dalam menghadapi Bonus Demografi yang mungkin didapatkan oleh bangsa Indonesia pada satu sampai tiga dekade mendatang,” tuturnya.

Disebutkannya, transisi demografi merupakan implikasi dari terjadinya perubahan sikap, perilaku dan cara hidup sebagian besar penduduk Indonesia, yang semakin efisien dan produktif, serta perubahan cara hidup yang semakin modern ditandai dengan gejala-gejala yang terjadi dalam industrialisasi 4.0.

“Dalam menyongsong Bonus Demografi nanti, kepada seluruh pemuda agar menguasai teknologi yang semakin hari semakin berkembang. Bonus Demografi akan menjadi tantangan besar, apabila generasi muda tidak menguasai teknologi dan aspek lainnya,” ingatnya.

Ia juga mengatakan generasi muda harus menguasai teknologi di era digital, serta dapat menangkap peluang usaha dengan pemanfaatan teknologi. Bonus Demografi menjadi hal yang harus disikapi oleh generasi muda, salah satunya dengan penguasaan teknologi dalam persaingan usaha.

“Karena zaman sekarang sudah merupakan zaman digital, artinya penetrasi digital sangat penting di kehidupan kita, demikian pula di sektor usaha dengan penggunaan digital marketing,” sebutnya lagi.

Potensi generasi milenial harus disiapkan semaksimal mungkin, ingatnya, tujuannya adalah untuk menyiapkan pemuda dalam menghadapi Bonus Demografi dan era globalisasi yang cukup masif. Selain itu, generasi milenial juga dapat menangkap peluang usaha di sektor ekonomi dengan cara memanfaatkan berbagai platform media sosial.

“Untuk dapat meminimalisir pengangguran, generasi milenial harus mampu terus mengasah mental dan cara berpikir. Hal ini tentu saja bertujuan untuk dapat mengetahui potensi dalam diri setiap individu,” harapnya.

Masa depan besar Bangsa Indonesia, ujar Wawako Solok, ada di tangan para milenial yang sebahagian kecil berada di ruangan ini. Perbaiki masa kinimu, demi masa depan yang lebih cemerlang. Bantu negara ini, bantu bangsa ini agar dapat kembali meraih kegemilangan dan berjaya di segala bidang,” tutup Dr.Ramadhani. (Syafri)

Pos terkait