Warung Sumatera : Menikmati Kuliner Nusantara di Polandia

Oleh: Taufiq Lamsuhur *

Apabila anda ke Kota Poznan, salah satu kota besar di Polandia jangan lupa ke “Warung Sumatera”, karena di sini anda akan dapat merasakan sensasi masakan nusantara meskipun berada di Eropa, tepatnya di Polandia.

Berbagai menu nusantara tersedia di restoran ini, seperti : lumpia ayam, pangsit ayam goreng, cumi goreng dan tempe goreng mendoan sebagai pilihan starter.

Bacaan Lainnya

Sementara untuk kategori sup, para penikmat kuliner dapat memesan lontong, soto, bakso atau soto medan.

Berikutnya food lover dapat memilih hidangan utama berupa nasi goreng dengan berbagai varian, mie/bakmie rebus atau goreng yang juga memiliki beragam variasi atau berbagai pilihan tempura (ayam, ikan, udang, terong, tahu, sapi, dll).

Lebih menarik lagi, Warung Sumatera juga menyajikan menu khusus bagi pelanggan yang vegetarian.

Pilihan bagi mereka antara lain : pangsit goreng vege, lumpia sayur vege, lumpia soya vege, bakwan vege atau bakwan jagung vege.

Bahkan Ibu Maiyong, pemilik sekaligus pengelola restoran menyebutkan bahwa Warung Sumatera juga menyediakan menu-menu khusus terkait dengan permintaan para langganan, seperti gluten free, low fat diet, dll.

Ibu Maiyong Simamora, Pemilik dan Pengelola Warung Sumatera (Berbaju Hitam) Bersama Rombongan Duta Besar RI, di Poznan, 30 September 2019
Ibu Maiyong Simamora, Pemilik dan Pengelola Warung Sumatera (Berbaju Hitam) Bersama Rombongan Duta Besar RI, di Poznan, 30 September 2019

Dalam kesempatan berbincang-bincang dengan Ibu Maiyong, pemilik sekaligus pengelola Warung Sumatera diperoleh berbagai informasi terkait kiat dan resep dalam mengelola restoran Indonesia di luar negeri, yang telah terbukti bertahan dan semakin meningkat dalam 6 tahun terakhir (sejak 2014).

Yang paling utama menurut yang bersangkutan adalah mengikuti aturan setempat dan mengutamakan cita rasa yang diinginkan oleh para pelanggan (client-driven), meskipun cita rasa tersebut terkadang tidak lagi seratus persen seperti makanan Indonesia.

Atas dasar review atau masukan dari pelanggan, Warung Sumatera dapat menyebutkan bahwa makan favorit di restoran ini adalah bakmi ayam, tempura ayam dan bakmi sapi.

Terkait dengan aturan setempat disebutkan bahwa memang ada inspeksi reguler dari SANEPID yang memeriksa secara detil aspek kebersihan bahan makanan, proses pembuatan, penyajian dan penyimpanannya.

Kesalahan atau keteledoran akan berakibat pada pembayaran denda atau yang paling keras adalah menghentikan izin usaha.

Aspek penggajian, asuransi dan jaminan sosial para pekerja juga wajib untuk dipatuhi oleh pemilik usaha.

Singkat cerita, perusahaan juga harus memiliki lawyer atau pengacara hukum yang memastikan aktivitas usaha sesuai dengan norma dan aturan hukum setempat.

Bagi orang-orang Indonesia yang berkunjung ke rumah makan ini, jangan panik dulu, karena Ibu Maiyon juga dapat memodifikasi rasa dan tampilkan makanannya seperti aslinya cita rasa Indonesia.

Dan satu lagi yang akan menjadi pengingat suasana tanah air di restoran ini adalah tersedianya teh poci hangat (tawar atau manis). Teh poci ini sengaja dipesan langsung dari tanah air atau dari distributor di Eropa (Hamburg atau Amsterdam).

Salah satu prestasi mengagumkan lainnya dari Warung Sumatera adalah dibukanya cabang kedua dari restoran Indonesia ini di Kota Poznan, tepatnya di Jalan Rybaki 30.

Ini Suasana Pembukaan Pameran Foto "Kekayaan Laut Indonesia" di Cabang Kedua Warung Sumatera, 25 Agustus 2020
Ini Suasana Pembukaan Pameran Foto “Kekayaan Laut Indonesia” di Cabang Kedua Warung Sumatera, 25 Agustus 2020

Semula direncanakan dibuka pada bulan Mei 2020, namun karena pandemi Covid-19, cabang kedua ini baru dibuka secara resmi pada tanggal 25 Juli 2020.

Ibu Maiyong Simamora, pemilik Warung Sumatera adalah campuran Betawi dan Batak, yang hijrah ke Polandia sekitar tahun 2000 dan menikah dengan warga negara Polandia.

 

Dalam konteks promosi Indonesia di luar negeri, restoran-restoran Indonesia adalah salah satu media pendukung promosi barang-barang Indonesia di luar negeri, di samping produk kuliner itu sendiri.

Restoran juga dapat menggunakan berbagai produk asli Indonesia untuk mendapatkan rasa otentik bumbu dan secara bersamaan dapat juga menjadi showcase display produk-produk Indonesia secara fisik.

Dengan demikian, diperlukan kerja sama yang baik antara pengusaha restoran dengan pengusaha terkait lainnya dan dalam hal ini kantor perwakilan RI dapat menjadi fasilitator kerja sama.

* Penulis:
Taufiq Lamsuhur
Counsellor Ekonomi pada KBRI Warsawa, Polandia
Pengamat isu-isu sosial

Pos terkait