Mengenal Objek Wisata Lubuk Soda, Nagari Tambangan

Topografi daerah Minangkabau, Sumatera Barat dengan gugusan perbukitan, selain mencitrakan keindahan eksotik alamnya juga menyimpan banyak objek wisata yang bisa menarik orang untuk datang mengunjunginya.

Salah satu objek wisata yang masih tergolong baru dan belum banyak terekspos itu adalah objek wisata pemandian Lubuk Soda.

Meski belum masuk dalam literature atau kalender wisata recommended untuk dikunjungi, namun menemukan objek wisata Lubuk Soda yang mungkin masih kedengaran asing di telinga itu tidaklah sulit.

Bacaan Lainnya

Objek Wisata Lubuk Soda, berada persis dibawah bebukitan Bukit Gadang, di Jorong Mudiak Aia, Nagari Tambangan, Kec. X Koto, Kab. Tanah Datar.

Objek wisata pemandian dengan airnya yang jernih seluas 150 meter itu baru dibuka untuk umum pada bulan Mei 2019 atau sesudah lebaran tahun lalu.

Cukup banyak akses jalan raya untuk bisa sampai ke lokasi objek wisata itu, di antaranya dari arah Kota Padang Panjang via jalan lingkar utara melewati Kelurahan Koto Panjang, Jaho, dan tembus Nagari Tambangan.

Bisa pula akses jalan masuk dari Simpang Monas, Kelurahan Ngalau dan bisa pula dari Simpang Congkong, Batipuah. Artinya tidaklah sulit menemukan objek wisata Lubuak Soda dimaksud.

Menurut salah seorang pengurus atau pengelola objek wisata Lubuk Soda yang ditemui Topsumbar.co.id di lokasi objek wisata itu, Minggu (22/03/2020), Ismunandar, mengatakan objek wisata Lubuk Soda dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nagari Tambangan.

“Pengunjung yang datang ke objek wisata pemandian Lubuk Soda ini tidak dipungut tiket masuk tetapi cukup sumbangan sukarela, itu pun tidak ada paksaan,” ujarnya.

Dikatakan Ismunandar, objek wisata pemandian Lubuk Soda baru dibuka untuk umum pada bulan Mei 2019 atau sesudah lebaran tahun lalu.

“Meski masih baru dan belum setahun dibuka, pengunjung yang datang tidak hanya berasal dari daerah sekitar, melainkan ada yang datang dari jauh. Ada dari Kota Padang, Pekanbaru, dan bahkan ada yang datang dari Kota Medan. Pengunjungnya pun bervariasi dan bahkan sudah pernah dikunjungi Bupati dan Wakil Bupati Kab. Tanah Datar, Kapolda Sumbar, Kapolres dan Dandim Tanah Datar,” sebut Ismunandar

Adapun keunggulan objek wisata pemandian Lubuk Soda ini menurut Ismunandar, disamping airnya jernih dan bersih. Ternyata juga diyakini bisa menyembuhkan sejumlah penyakit.

“Ada pengakuan orang dengan penyakit stroke yang pernah mandi di Lubuk Soda ini, katanya dengan berendam di Lubuk Soda bisa mengurangi sakit stroke dan sejumlah penyakit lainnya,” ujar Ismunandar sembari menyebutkan objek wisata Lubuk Soda buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB.

Terkait penamaan Lubuk Soda, menurut salah seorang warga setempat, Mantari Bungsu, dikatakannya dinamai Lubuk Soda karena airnya mengeluarkan gelembung-gelembung mirip air soda.

Bahkan di masa lalu, sebut Mantari, Lubuk Soda ini sebagai tempat menghantarkan sesajen oleh penduduk yang kebanyakan datang dari luar Nagari Tambangan untuk tujuan menolak bala dan untuk tujuan lainnya.

“Terakhir budaya menghantarkan sesajen itu masih berlangsung tahun 1985 silam,” ujarnya.

Sebenarnya lanjut Mantari, yang dikatakan Lubuk Soda itu adalah Batang Air Lubuk Tanah Sirah, sedangkan tempat atau objek wisata Lubuk Soda itu sendiri kini adalah sebuah mata air yang oleh penduduk setempat dinamai Air Mancur.

“Air mancur ini memiliki sejumlah mata air yang kemudian menjadi lubuk. Nah, karena posisi air mancur ini berdekatan dengan Batang Air Tanah Sirah, maka air mancur ini pun kini lebih dikenal dengan nama Lubuk Soda,” terang Mantari.

Sementara itu, anggota Komisi 1 DPRD Tanah Datar, Benny Remon yang putra asli Nagari Tambangan, ketika diminta tanggapannya seputar kehadiran objek wisata Lubuk Soda sebagai objek wisata baru dan cukup diminati pengunjung, mengatakan turut bangga dan senang objek wisata Lubuk Soda dikunjungi banyak wisatawan.

“Karena objek wisata Lubuk Soda itu masih baru, harapan kita kepada pengelola adalah bagaimana memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung. Apabila hal itu bisa terlaksana dan terus dipertahankan tentunya akan menarik minat pengunjung untuk datang berulang-ulang. Hal itu juga akan berdampak kepada peningkatan jumlah pengunjung yang datang dan menambah penghasilan bagi warga yang berjualan di sekitar objek wisata pemandian,” ujar Benny Remon, saat ditemui Topsumbar dikediamannya, Minggu (21/03/2020).

Kemudian ketika disinggung sejauh mana keterlibatan pemerintah daerah di dalam memajukan dan mempromosikan objek wisata Lubuk Soda, menurut Benny Remon untuk saat ini pemerintah daerah belum terlibat.

“Berhubung lahan lokasi objek wisata Lubuk Soda itu adalah milik sejumlah warga yang dikelola Pokdarwis Nagari Tambangan dan bukan milik Pemerintah daerah. Tentunya dengan status kepemilikan demikian dapat dipastikan pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak. Misalnya dalam hal penganggaran untuk memajukan objek wisata dimaksud,” sebut Benny Remon.

Kemudian terkait air pemandian yang dikatakan bisa juga untuk terapi penyakit tertentu, menurut Benny Remon hal itu tentunya perlu melalui pengajian laboratorium oleh ahlinya.

“Kita tidak bisa mengatakan air pemandian Lubuk Soda itu bisa menyembuhkan penyakit tertentu, sebelum ada hasil penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan,” pungkas Benny Remon.

Laporan : Alfian YN
Wartawan Muda, Jurnalis dan Kabiro Topsumbar.co.id di Kota Padang Panjang.

Pos terkait