Relawan Hamasah Jelajahi Keindahan Nagari Andaleh

Relawan Ruang Kreatif Hamasah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Imam Bonjol Padang Panjang, menggelar kegiatan Hiking Weekend dengan menjelajahi keindahan Nagari Andaleh Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar, Sabtu (25/01/2020).

Kegiatan sebagai pengisi hari libur yang diikuti belasan Relawan Hamasah itu, juga ikut serta Ketua Pengiat Literasi Padangpanjang Muhammad Subhan, dan Jon Kenedi redaktur Koran Rakyat Sumbar.

Jon Kenedi, dalam rilisnya diterima Topsumbar.co.id, Minggu sore ini mengatakan kegiatan Hiking Weekend Relawan Ruang Kreatif Hamasah mengambil lokasi star di Lapangan Bolakaki Nagari Andaleh.

Bacaan Lainnya

“Di lokasi star ini juga terdapat pohon Andaleh yang konon kabarnya sudah berusia sekitar 1.000 tahun,” kata Jon Kenedi.

Sementara Staf TU STAI Imam Bonjol Padang Panjang, Nola Nofalinda yang juga adalah warga Andaleh, menyebutkan Nagari Andaleh selain dikenal sebagai nagari bunga, juga memiliki keindahan alam yang sangat mempesona dan masih asri serta berada di lereng Gunung Merapi.

“Tidak banyak juga yang tahu jika pohon Andaleh itu telah berusia sekitar 1000 tahun. Apalagi, jika dilihat tinggi pohonnya hanya sekitar 20 meter, tetapi diameter kayunya mencapai 7 meter,” kata Nolla.

“Keberadaan pohon itu juga sering dikaitkan dengan penamaan pulau Sumatera yang juga dikenal dengan pulau Andalas,” cerita dara cantik berhijab itu ketika mengawali langkah menyusuri Nagari Andaleh.

Nola yang juga dinobatkan sebagai pemandu rombongan, menceritakan tentang adanya lokasi air terjun dan lokasi tumbuh Bunga Bangkai atau Raflesia Arnoldi, yang berada di kawasan Perbukitan Andaleh.

Tetapi, karena jarang dikunjungi masyarakat dan berada di kawasan hutan, sehingga air terjun tersebut tidak begitu terawat.

“Sekarang, juga sudah ada peternakan Sapi dan penangkaran Rusa yang banyak dijadikan lokasi KKN oleh mahasiswa jurusan Peternakan. Karena, selain memiliki lokasi yang luas, juga manajemen pengelolaan sapinya menggunakan teknologi bidang peternakan,” jelas Nola.

Rombongan yang rata-rata belum pernah berkunjung ke Nagari Andaleh cukup terpesona dengan pemandangan yang tersaji indah di kiri-kanan sepanjang perjalanan.

Apalagi, selain perkebunan warga, hamparan tanaman Rumput Gajah dan sawah yang berjenjang dengan Padi yang mulai menguning menambah keindahan pemandangan sepanjang perjalanan.

“Alam di Nagari Andaleh ini masih begitu asril, mungkin karena berada di perbukitan dan daerah ketinggian,sehingga udaranya masih sejuk,”sebut Zainal Arif dan Nur Faizin yang ikut dalam rombongan hiking.

Muhammad Subhan yang juga Pembina Ruang Kreatif Hamasah di sesi diskusi saat istirahat perjalanan, mengatakan, kegiatan Hiking yang digagas Ruang Kreatif Hamasah harus dijadikan agenda rutin, bukan saja sebagai pengisi watktu libur perkuliahan, tetapi juga dijadikan agenda pembelajaran dan mengenal alam bagi mahasiswa STAI Imam Bonjol Padangpanjang.

“Mungkin, belum semua kita yang pernah kesini. Melalui kegiatan ini, kita bisa saling mengenal dengan teman-teman sesama kuliah, berdiskusi disela-sela waktu istirahat dan kedepannya,juga bisa melibatkan kelompok-kelompok Literasi lainnya di Padanganjang,”sebut penulis novel Rinai Kabut Singgalang itu.

Menjelang mengakhiri perjalanan,rombongan juga menyempatkan untuk mengunjungi salah satu situs bersejarah di Nagari Andaleh berupa Batu Kadiurang yang konon kabarnya, batu besar tersebut adalah orang yang kemudian menjadi batu. (AL/Ned).

Pos terkait