Tangani Bencana, BPBD 50 Kota Bangun Terobosan Berbasis Masyarakat

Limapuluh Kota – Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota membuat terobosan baru untuk penanganan dan penanggulangan bencana di daerahnya. Penanganan bencana secara berlapis dengan melibatkan kelompok dan komunitas masyarakat.

Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi mengatakan, sebagian besar wilayah kecamatan di Luak Nan Bungsu merupakan kawasan rawan bencana. Bahkan, pada medio tahun 2016-2017 Limapuluh Kota tercatat pernah dua kali ditimpa bencana berskala nasional, yaitu banjir dan longsor di Pangkalan-Kapur IX.

Irfendi menilai, sangat butuh penanganan bencana secara konprehensif serta upaya inovatif terkait penanggulangan dan penanganan agar dampak bencana bisa lebih ditekan. “Terutama dalam menekan korban jiwa, kerugian materil dan harta benda masyarakat,” kata Bupati Irfendi, dalam kegiatan Apel Komunitas Siaga Bencana di Situjuah Ladanglaweh, Senin (7/10) siang.

Pihaknya mengaku apresiasi terhadap pelbagai terobosan dan inovasi yang dibuat BPBD perihal metode baru penanggulangan dan penanganan bencana yang berbasis masyarakat. Karena, dengan melibatkan setiap komponen masyarakat, dinilai akan lebih mengefektifkan penanganan bencana terutama di daerah terpencil.

Kepala BPBD Limapuluh Kota, H Joni Amir, menjelaskan, penanganan bencana dengan melibatkan masyarakat sebuah strategi yang sifatnya berlapis. Yaitu dengan melibatkan kelompok dan komunitas masyarakat. “Sosialisasi diprioritaskan, agar masyarakat lebih paham tujuan penanganan dampak bencana itu sendiri,” kata Joni dalam kesempatan yang sama.

Tujuannya, menurut Joni Amir, yakni guna meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan personil dan peralatan dalam menghadapi ancaman bencana. Caranya, yakni dengan menyosialisasikan strategi penanggulagan bencana secara berlapis berbasis masyarakat.

Sebanyak 7 kelompok dan komunitas masyarakat yang dirangkul BPBD. Diantaranya, Komunitas Siaga Bencana, Komunitas Trapay 50, Komunitas Arung Jeram, Komunitas Sekolah Gunung, Komunitas Peduli Bencana serta Kelompok Siswa Peduli Bencana.

“Tentunya melalui terobosan ini, selain memperluas jaringan untuk penaggulangan, sasaran kita juga untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan personil serta peralatan, sehingga tercipta aparatur yang tanggap, tangkas dan tangguh,” ungkap Joni Amir.

Dalam apel komunitas siaga bencana tersebut, selain Bupati Irfendi Arbi, juga terlihat hadir pada kegiatan itu, Sekdakab Widya Putra, sederet unsur Forkopimda Limapuluh Kota, Dandim 0306/50 Kota dan pimpinan OPD. Selain apel, kegiatan juga menampilkan simulasi penanganan bencana. (ton)

Pos terkait