Wako Tegas Melarang Perayaan Valentine Day di Payakumbuh

PAYAKUMBUH, TOP SUMBAR — Wali Kota Payakumbuh H.Riza Falepi tegas melarang perayaan
Valentine Day di Kota Payakumbuh. Tradisi perayaan Valentine Day
dinilai sangat bertentangan dengan tradisi masyarakat Sumbar dengan
palsafah, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

”Perayaan Valentine day tidak sesuai dengan ABS-SBK. Dan Pemerintah
Kota Payakumbuh melarang ada perayaan Valentine day. Kita sudah
sampaikan melalui imbauan wali kota. Ini juga dalam rangka semangat
memerangi prilaku maksiat dan pekat di Kota Payakumbuh yang
dideklarasikan pada akhir tahun 2018 lalu,” sebut Kabag Kesra Kota
Payakumbuh, Ul Fakri, Rabu (13/2) kepada wartawan.

Dalam imbauan wali kota dengan nomor 451/10/Kesra/II/2019 tentang
Larangan Perayaan Valentine Day di Kota Payakumbuh, ada lima poin yang
disampaikan. Pertama, kalangan generasi muda, mahasiswa, siswa/i dan
seluruh masyarakat Kota Payakumbuh, agar tidak merayakan valentine day
dalam bentuk apapun karena bertentangan dengan falsafah adat basandi
Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.

Poin kedua, kepada seluruh kepala sekolah se-Kota Payakumbuh agar
memberikan pemahaman terhadap anak didiknya tentang dampak negatif
prilaku maksiat dan hura-hura dalam perayaan Valentine day. Tiga,
kepada orangtua agar memberikan pemahaman dan pengawasan kepada
anaknya agar tidak terlibat dalam perayaan Valentine Day.

Empat, kepada pemilik/pengelola tempat hiburan/cafe/restoran untuk
tidak memfasilitasi kegiatan perayaan valentine day. Dan terakhir,
wali kota meminta kepada aparat keamanan dimana untuk meningkatkan
patroli dan pengawasan terhadap tempat-tempat yang berkemungkinan
dilakukan tindakan maksiat dalam perayaan Valentine Day.

”Imbauan sudah kita sampaikan kepada pihak-pihak terkait. Dan kita
berharap agar pada Kamis 14 Februari 2019 ini tidak ada aktivitas
perayaan Valentine Day di Payakumbuh. Seperti bersihnya Kota
Payakumbuh dari aktivitas pada malam pergantian tahun kemarin,” harap
Ul Fakri.

Kasat Pol PP dan Damkar Kota Payakumbuh, Devitra menyebut pihaknya
terus akan “berperang” melawan maksiat dan pekat di Kota Payakumbuh.
Hampir tiap malam Pol PP melakukan patroli dalam kota Payakumbuh untuk
memanimalisir terjadinya perbuatan maksiat dan pekat.

”Kita terus melakukan patroli dan pengawasan pekat dan maksiat. Tentu,
kita akan tingkatkan patroli dalam kota Payakumbuh. Sehingga
masyarakat Kota betul-betul merasa aman, nyaman dan tenang. Bahkan,
kita setiap malam Minggu turun bersama tim 7 penegak perda. Ini terus
akan kita lakukan, sehingga prilaku pekat dan maksiat bisa
diminimalisir,” terang Kasat Pol PP dan Damkar, Devitra. (ton)

Pos terkait