WAG F-KMPP Padang Panjang Serahkan Bantuan Bagi Ahmad Zahid, Calon Mahasiswa Al-Azhar

Bantuan terus mengalir kepada Ahmad Zahid, putra Padang Panjang yang lulus seleksi masuk Universitas Al-Azhar, Mesir, namun sayang terkendala biaya.

Setelah terberita 03 Juli 2020 dan bantuan mulai mengalir ke Ahmad Zahid juga telah diberitakan, Jumat, 07 Juli 2020, dimana saat itu Ahmad Zahid mengkabarkan telah terkumpul uang sebesar 24 juta rupiah.

Satu bulan setelah terberita, persis hari ini, Jumat, 07 Agustus 2020, bantuan kembali mengalir ke Ahmad Zahid.

Bacaan Lainnya

Kali ini, bantuan datang dari donatur yang bernaung dalam Grup WhatsApp (WAG) Forum Kejayaan Masyarakat Padang Panjang (F-KMPP), sebuah grup WhatsApp yang ada di Kota Padang Panjang beranggotakan unsur masyarakat, aparatur pemerintah, baik di ranah dan di rantau.

Bantuan berupa uang tunai sebesar 15 juta rupiah hasil donasi anggota WAG F-KMPP itu, diserahkan langsung kepada Ahnad Zahid oleh perwakilan anggota WAG F-KMPP yang juga inisiator pengumpulan donasi, Tofani Syahputra dengan disaksikan Admin WAG F-KMPP, Heri Roesli.

Adapun bantuan diserahkan di rumah kedua orang tua Ahmad Zahid di RT. XIV, Kelurahan Pasar Usang, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, seusai shalat Jumat, siang tadi, turut disaksikan Lurah Pasar Usang, Romi Ar-rahman, Ketua LPM Kelurahan Pasar Usang, Syafriyanto, pemuka warga RT XIV, Aswirman, SE, MM.

Tofani Syahputra saat menyerahkan bantuan, mengatakan uang sebesar 15 juta rupiah yang diserahkan kepada Ahmad Zahid adalah hasil donasi anggota WAG F-KMPP.

“Mengetahui ada warga Padang Panjang lolos seleksi masuk Universitas Al-Azhar, Mesir. Namun sayang terkendala biaya, telah menginisiasi kami anggota WAG F-KMPP menghimpun donasi ini,” ucap Tofani.

Tofani juga menyebutkan bila kedatangannya menyerahkan bantuan sejatinya adalah mewakili segenap anggota WAG F-KMPP, khususnya anggota yang telah berdonasi.

“Mewakili segenap donatur yang terhimpun di dalam WAG F-KMPP, uang sebesar 15 juta rupiah ini kita serahkan kepada Ahmad Zahid. Semoga menjadi amal ibadah bagi Bapak Ibu anggota WAG F-KMPP yang telah berdonasi,” sebut Tofani.

Begitu juga, imbuh Tofani, apa yang Ahmad Zahid cita-citakan bisa kuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir dan menjadi Ulama dikemudian hari terwujud hendaknya,” ucap Tofani Syahputra yang adalah juga Ketua Umum Alumni SMAN Padang Panjang angkatan 1986.

Sementara itu, Admin WAG F-KMPP, Heri Roesli mengatakan turut berbangga atas terkumpulnya uang sebesar 15 juta rupiah hasil donasi anggota WAG F-KMPP.

“Sebagai Admin WAG F-KMPP saya patut bangga dan terharu atas donasi yang terkumpul yang kenudian bisa diserahkan langsung kepada Ahmad Zahid. Terima kasih mendalam saya ucapkan kepada segenap donatur yang ada di dalam WAG F-KMPP. Mudahan Allah Subhanahu Wata’ala melipatgandakan amal kebaikan Bapak Ibu,” ujar Heribles sapaan akrab Heri Roesli.

Kemudian, dalam kesempatan tersebut, Heribles turut menyampaikan sebuah pesan dari salah seorang anggota WAG F-KMPP, Faisal Djamal yang turut berdonasi.

“Ananda Ahmad Zahid, semoga bantuan ini menjadi pendorong bagi Ahmad Zahid menjadi seorang yang berguna di masa mendatang dan saran kepada Ahmad Zahid, pakailah ilmu padi. Makin berisi makin merunduk. Tidak perlu bercita-cita muluk-muluk, cukup jadilah seorang yang bermanfaat bagi orang lain,” pesan Faisal Djamal Mantan Sekjend DPR-RI.

Pada kesempatan itu, usai penyerahan bantuan, orang tua Ahmad Zahid menyampaikan ucapan terima kasih tidak terhingga atas sumbangan para donatur.

“Kami tidak bisa membayangkan mengalirnya bantuan untuk kelanjutan pendidikan anak kami yang lolos seleksi masuk Universitas Al-Azhar, kami tidak menyangka jalannya seperti ini, beritanya viral dan ada orang menelepon langsung dari Padang dan Jakarta,” ucap ibunya Ahnad Zahid dengan suara menggetarkan hati.

“Mudahan bantuan ini amanah bagi kami dan kepada segenap pendonor mendapat balasan berlipat ganda dan indah dari Allah SWT,” ucap ibunya Ahmad Zahid menambahkan.

Selanjutnya dalam bincang-bincang, Tofani Syahputra sempat menanyakan sudah berapa uang terkumpul.

“Alhamdulillah sudah berlebih dari target awal sebesar 40 juta rupiah,” ucap Ahnad Zahid beserta ayah ibunya.

Sebagaimana diberitakan Topsumbar.co.id, Sabtu, (04/07/2020), dibawah judul ‘Putra Padang Panjang, Ahmad Zahid Lulus Seleksi Universitas Al-Azhar, Sayang Terbentur Biaya’.

Ahmad Zahid, dinyatakan lulus seleksi masuk Universitas Al-Azhar pada bulan Juni 2020 lalu dan saat ini sedang bersiap menghadapi ujian level 4 (empat) dari 7 (tujuh) level ujian yang harus dilewati dibawah pengawasan PUSIBA.

“Alhamdulillah, saya lulus seleksi masuk Universitas Al Azhar. Rencana berangkat ke Mesir pada Desember 2020 mendatang,” kata Zahid, saat wawancara terpisah bersama Topsumbar.co.id, di Kantor Dinas Kominfo Kota Padang Panjang, Jumat, (03/07/2020), pekan lalu.

Bagi Ahmad Zahid, sulung dari 5 (lima) bersaudara buah hati pasangan Suardi dan Dwi Reflina warga RT 14, Kelurahan Pasar Usang, Kota Padang Panjang, lulus seleksi masuk Universitas Al-Azhar, merupakan sesuatu yang dicita-citakannya sejak lama.

“Saya senang dan bahagia, karena lulus seleksi dan bisa berkuliah di Universitas Al Azhar adalah cita-cita sejak lama,” ujar alumni Insan Cendikia Boarding School (ICBS) Payakumbuh.

Namun demikian, katanya, sebelum berangkat ke Mesir, Zahid yang sudah hafal alquran 30 juz ini, harus memantapkan Bahasa Arabnya terlebih dahulu.

Saat dinyatakan lulus seleksi masuk Universitas Al Azhar, bahasa arabnya baru level 4 (empat). Sedangkan untuk mengikuti perkuliahan di Mesir, harus level 7 (tujuh).

Untuk itu pula sejak 28 Juni lalu dia mulai menyelesaikan semua level Bahasa Arab itu secara intensif hingga Mutamayyiz (akhir) di PUSIBA, Bekasi.

“Prasyarat bisa berangkat dan masuk Universitas Al-Azhar, setiap calon mahasiswa harus lolos setiap level ujian hingga level 7 (tujuh) atau Mutamayyiz (akhir),” ujar Ahmad Zahid optimis bisa menyelesaikan ujian hingga level 7 (tujuh).

Akan tetapi sayang seribu sayang, di balik kabar gembira lulus di universitas terkemuka di dunia itu yang di cita-citakannya sejak lama, warga Pasar Usang, Kota Padang Panjang ini sedikit galau. Sebab, untuk keberangkatannya ke Mesir, membutuhkan biaya sekitar 44 juta rupiah.

Sementara katanya, orang tuanya tidak punya uang sebanyak itu. Orang tuanya hanya karyawan biasa di Perguruan Diniyyah Puteri, yang penghasilannya cukup untuk biaya sehari-hari, termasuk biaya sekolah 4 (empat) adiknya.

Dalam hal ini, agar bisa berangkat ke Mesir, Zahid berharap bantuan dari para donatur kaum muslimin dan muslimat berupa zakat, infak, sedekah dan lain sebagainya.

“Bantuan dari para bapak dan ibu sangat ananda butuhkan. Semoga Allah membalas bantuan bapak dan ibu dengan pahala berlipat ganda. Mohon doanya semoga niat ananda kuliah di Al-Azhar dan cita-cita menjadi ulama dimudahkan Allah SWT,” pinta Ahmad Zahid, menutup pembicaraan dengan Topsumbar.co.id. saat itu.

(AL)

Pos terkait