Da’i kondang yang juga Ketua Umum Dai dan Da’iyah serta Sekretaris Umum BKMT Sumatera Barat, Buya Haji Syafrizal Sf, SIQ, S. Ag, M. Pd, ikhlas bertarung nyali demi menebar syiar Islam hingga ke pelosok salah satu daerah terisolir di Kabupaten Lima puluh Kota.
Terhitung selama dua hari semalam bersama Wakil Bupati Lima puluh Kota, H. Ferizal Ridwan, S. Sos ia dengan konsisten menghadiri undangan sebagai imam sekaligus khatib Shalat Idul Adha di jorong Galugua Nagari Galugua Kecamatan Kapur IX.
Dengan bertarung nyali melewati jalan licin serta jurang yang dalam disertai hujan gerimis, tidak mengurangi semangat ustadz yang akrab di sapa ‘ BHS ‘ bersama Buya Feri, politisi petahana wakil bupati itu, demi melepaskan kerinduan bertemu jama’ah Masjid Raya Taqwa Nagari Galugua.
“Alhamdulillah, sambutan saudara-saudara kita disana sangat antusias, letih perjalanan pun terobati dengan keramahan masyarakat setempat, ” ungkapnya, Sabtu (01/08/2020).
Dalam Khutbahnya, Buya Multitalenta ini menyampaikan tentang arti sebuah pengorbanan dan realisasinya dalam kehidupan bermasyarakat, sebagai aplikasi rasa syukur atas semua nikmat dan rahmat yg sudah Allah berikan.
“Walaupun kita sedang diuji pandemi saat ini, namun tidak lah akan menyurutkan perjuangan kita dalam menegakkan agama Allah, karena dengan keimanan yang tinggi dan dalam lah setiap hamba akan merasakan kasih sayangNya, ” Tuturnya.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Andre, saat menggambarkan rasa kegembiraan warga dengan kedatangan BHS dan Wakil Bupati mengatakan bahwa mereka sudah sangat rindu dengan hadirnya sosok duo ulama ini.
“Kami sangat rindu dengan kehadiran beliau berdua, terutama mendengar bacaan qur’an beliau yang membuat merinding siapapun yang mendengarkan, ” Ungkapnya.
Pada kunjungan itu, lanjutnya, Buya Feri dan BHS, sehari sebelum pelaksanaan shalat Idul Adha, menyempatkan diri untuk bersilaturahmi bersama tokoh masyarakat dan unsur pemuda dan Nagari Sialang dilanjutkan dengan kegiatan melepas bibit Ikan larangan untuk anak yatim.
Setelah shalat, lanjutnya, dilanjutkan dengan prosesi adat “Babuko Makan Bajamba”, yang mana pada masing-masing suku anak cucu keponakan membawa makanan lengkap dalam wadah disebut Jamba, untuk disantap bersama sebagai wujud kerukunan dan keakraban antar sesama penduduk di daerah itu.
Pantauan wartawan, BHS dan Wakil Bupati Feri Ridwan berangkat dari ibu kabupaten, Sari Lamak pada Kamis 30 Juli 2020 bertepatan dengan Hari Arafah 9 Zulhijjah dan kembali Jum’at sore 31 Juli 2020. (FPR)
