Resmikan RSI Ibnu Sina, Nasrul Abit : Evaluasi 2019, Pasbar Keluar dari Kategori Daerah Tertinggal

Wagub Sumbar pada peresmian gedung Safa Marwa Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina Simpang Empat Pasaman Barat

PASAMAN BARAT, TOP SUMBAR — Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan, pembangunan sektor kesehatan merupakan sebuah kegiatan strategis bagi menentukan daerah tersebut masuk daerah tertinggal atau lepas dari daerah tertinggal.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat peresmian gedung Safa Marwa Rumah Sakit Islam (RSI) Ibnu Sina Simpang Empat Pasaman Barat, Rabu (25/4).

“Dari 27 indikator pembagunan daerah tertinggal, ada 8 (delapan) indikator yang berkaitan pada sektor pembangunan kesehatan. Kita bersyukur data sementara menunjukan, kabupaten Pasaman Barat salah satu daerah tertinggal di Sumatera Barat yang akan keluar dari kategori daerah tertinggal, pada evaluasi tahun 2019. Mudah-mudahan ini menjadi kenyataan,” kata Nasrul Abit.

Menurutnya, dari dinamika penyelenggaraan pemerintahan, Pasaman Barat merupakan daerah yang cepat merespon berbagai upaya pembangunan, sehingga akan mengeluarkan Pasaman Barat dari kategori daerah tertinggal.

“Saya jika ke Pasaman Barat naik mobil, bisa tidur dengan nyenyak, jalannya yang sudah mulus, dan gerak pembangunan lebih terasa,” puji Nasrul Abit.

Dikatakannya, dengan ada peresmian gedung Safa Marwa RSI Ibnu Sina, dengan bangunan yang cukup bagus berlantai empat. Akan menambah kekuatan peningkatan pelayanan kesehatan di Pasaman Barat. Dan ini menjadikan satu-satunya RSI Ibnu Sina cukup besar di wilayah Pasaman Barat. Selain lokasi mudah dijangkau, masyarakat juga fasilitas pelayanan telah lebih baik dari sebelumnya.

“Pemerintah Pasaman Barat sendiri juga akan melakukan pembangunan Rumah Sakit Daerah, dan telah menyediakan APBD Rp124 miliar tahun ini. Tentunya ini tidaklah menjadi persaingan daerah karena pelayanan kesehatan ditentukan oleh sistem pelayanan. Berikanlah pelayanan sebaik mungkin, pastinya masyarakat akan datang berobat ke rumah sakit yang disenangi mereka. Mudah-mudahan RSI Ibnu Sina Simpang Empat Pasaman Barat mampu menjadi yang terbaik di Sumatera Barat,” harapnya.

Dikatakannya, pembangunan rumah sakit daerah oleh pemerintah kabupaten Pasaman Barat, merupakan salah satu tanggungjawab pemerintah daerah dalam kewajiban memberikan pelayan dalam sektor utama, yaitu pendidikan, kesehatan, infrastruktur transportasi dan ekonomi sebagai langkah upaya meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakatnya.

Ketua Yayasan RSI Ibnu Sina
Zainul Daulay mengatakan, pembangunan Gedung Safa dan Marwa telah dimulai sejak tahun 2014. Ada penambahan 64 kamar hingga menjadi total kamar 110, ditambah dengan gedung yang lama. Pembangunan Gedung Safa dan Marwa yang empat lantai ini, baru ada di Pasaman Barat dari semua RSI Ibnu Sina di Sumatera Barat.

“Kita menyadari Pasaman Barat dan Pasaman merupakan daerah cukup jauh dari ibukota provinsi, serta juga memiliki perkembangan dan pertumbuhan sosial ekonomi yang sangat cepat. Pelayanan merupakan salah satu hal terpenting bagi masyarakat. RSI Ibnu Sina berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi pasiennya, semoga semua ini menjadi pengabadian dalam mensejahterakan masyarakat di Sumbar khususnya Pasaman Barat dan Pasaman,” ucap Zainul Daulay.

Hadir pada kesempatan itu, Bupati Pasaman Barat Syahiran, Wakil Bupati, Ketua Yayasan, Pimpinan dan Pengurus RSI Ibnu Sina, tokoh masyarakat, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Pasaman Barat beserta anggota. (Syafri/rel)

Pos terkait