Putra Padang Panjang, Ahmad Zahid Lulus Seleksi Universitas Al-Azhar, Sayang Terbentur Biaya

Universitas Al-Azhar, ya, Universitas Al -Azhar yang ada di Kairo, Mesir. Sebuah universitas islam ternama dan terkenal yang mahasiswanya berasal dari seluruh penjuru di dunia.

Saking masyhurnya Universitas Al-Azhar, tokoh ulama terkemuka Indonesia asal Minangkabau Almarhum Prof. Dr. Abdul Malik Karim Amrullah, Datuk Indomo, populer dengan nama Buya Hamka mengarang tafsir dengan nama Tafsir Al-Azhar.

Begitupun entah sudah berapa banyak orang Indonesia yang berkulyah dan tamat dari universitas yang didirikan pada 969 M. Sumber lain menyebut, universitas ini didirikan pada 970-972 M.

Bacaan Lainnya

Namun, untuk bisa menjadi mahasiswa Universitas nomor 3 (tiga) tertua di dunia itu tidaklah mudah. Melainkan harus melewati proses seleksi ketat dengan kemampuan bahasa Arab terstandarisasi dan hafal Al-Quran juga dengan standar yang telah ditetapkan.

Di Indonesia ada dua jalur proses seleksi masuk Universitas Al-Azhar, jalur Kemenag RI dan melalui seleksi di Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab atau PUSIBA di Bekasi.

PUSIBA sendiri adalah pusat Bahasa Arab Al-Azhar Cabang Indonesia besutan Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) yang diresmikan oleh Deputi Grand Syeikh Al-Azhar, Syeikh Shaleh Abbas, dan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin pada tanggal 29 Juli 2019, sebagai cabang pertama di luar Mesir.

Nah, pada bulan Juni 2020 lalu, salah seorang putra Kota Padang Panjang, Ahmad Zahid, dinyatakan lulus seleksi masuk Universitas Al-Azhar dan saat ini sedang bersiap menghadapi ujian level 4 (empat) dari 7 (tujuh) level ujian yang harus dilewati dibawah pengawasan PUSIBA.

“Alhamdulillah, saya lulus seleksi masuk Universitas Al Azhar. Rencana berangkat ke Mesir pada Desember 2020 mendatang,” kata Zahid, saat wawancara terpisah bersama Topsumbar.co.id, di Kantor Dinas Kominfo Kota Padang Panjang, Jumat, (03/07/2020), kemarin.

Ahmad Zahid sengaja didatangkan ke kantor Dinas Kominfo Kota Padang Panjang bertemu Kepala Dinas Kominfo, Ampera Salim guna memberikan keterangan pers sekaitan kelulusannya masuk Universitas Al-Azhar, namun terkendala biaya.

Bagi Ahmad Zahid, sulung dari 5 (lima) bersaudara buah hati pasangan Suardi dan Dwi Reflina warga RT 14, Kelurahan Pasar Usang, Kota Padang Panjang, lulus seleksi masuk Universitas Al-Azhar, merupakan sesuatu yang dicita-citakannya sejak lama.

“Saya senang dan bahagia, karena lulus seleksi dan bisa berkulyah di Universitas Al Azhar adalah cita-cita sejak lama,” ujar alumni Insan Cendikia Boarding School (ICBS) Payakumbuh kepada Topsumbar.co.id diawal wawancara.

Namun demikian, katanya, sebelum berangkat ke Mesir, Zahid yang sudah hafal Al-quran 30 juz ini, harus memantapkan Bahasa Arabnya terlebih dahulu.

Saat dinyatakan lulus seleksi masuk Universitas Al Azhar, bahasa arabnya baru level 4 (empat) Sedangkan untuk mengikuti perkuliahan di Mesir, harus level 7 (tujuh).

Untuk itu pula sejak 28 Juni lalu dia mulai menyelesaikan semua level bahasa arab itu secara intensif hingga Mutamayyiz (akhir) di PUSIBA, Bekasi.

“Prasyarat bisa berangkat dan masuk Universitas Al-Azhar, setiap calon mahasiswa harus lolos setiap level ujian hingga level 7 (tujuh) atau Mutamayyiz (akhir),” ujar Ahmad Zahid optimis bisa menyelesaikan ujian hingga level 7 (tujuh).

Akan tetapi sayang seribu sayang, di balik kabar gembira lulus di universitas terkemuka di dunia itu yang dicita-citakannya sejak lama, warga Pasar Usang, Kota Padang Panjang ini sedikit galau. Sebab, untuk keberangkatannya ke Mesir, membutuhkan biaya sekitar 44 juta rupiah.

Sementara katanya, orang tuanya tidak punya uang sebanyak itu. orang tuanya hanya karyawan biasa di Perguruan Diniyyah Puteri, yang penghasilannya cukup untuk biaya sehari-hari, termasuk biaya sekolah 4 (empat) adiknya.

Dalam hal ini, agar bisa berangkat ke Mesir, Zahid berharap bantuan dari para donatur kaum muslimin dan muslimat berupa zakat, infak, sedekah dan lain sebagainya.

Bantuan bisa disalurkan melalui rekening ibunya di Bank Syariah Mandiri, dengan nomor 7039190952 an. Dwi Reflina atau bisa diantar langsung ke rumahnya, di RT 14, Kelurahan Pasar Usang (belakang Masjid Ashliyah).

“Bantuan dari para bapak dan ibu sangat ananda butuhkan. Semoga Allah membalas bantuan bapak dan ibu dengan pahala berlipat ganda. Mohon doanya semoga niat ananda kuliah di Al-Azhar dan cita-cita menjadi ulama dimudahkan Allah SWT,” pintan Ahmad Zahid, menutup pembicaraan dengan Topsumbar.co.id.

Terpisah, Kepala Dinas Kominfo Kota Padang Panjang, Ampera Salim kepada Topsumbar.co.id, menyatakan turut berbangga dengan Ahmad Zahid yang lulus seleksi masuk Universitas Al-Azhar, Mesir.

“Mari kita bantu Ahmad Zahid untuk berangkat ke Mesir,” ucap Ampera Salim.

Sebelumnya pada 2018 lalu, sebut Ampera Salim, didatangkan juga ke Dinas Kominfo kota Padang Panjang dua orang pelajar menengah yang juga kesulitan biaya dan saat itu lulus seleksi masuk Universitas Al-Azhar.

Namanya Arif dan Fuad.
Arif tamat MAN Lima Kaum yang juga nyantri di Pesantren Darul Ulum, Padang Magek, Rambatan, Tanah Datar dan Fuad tamat SMA Muhammadiyah, Kauman, Kota Padang Panjang.

“Alhamdulillah saat ini keduanya sudah tahun kedua di Universitas Al-Azhar, Mesir,” ujar Ampera Salim.

(AL)

Pos terkait