Pergelaran Seni Multimedia Lapuak-lapuak Dikajangi Berjalan Sukses

Pembukaan pameran seni multimedia lapuak-lapuak dikajangi.
Pembukaan pameran seni multimedia lapuak-lapuak dikajangi.

PADANG, TOP SUMBAR — Pagelaran seni multimedia Lapuak-lapuak Dikajangi #2 – Silek yang digelar Kamis hingga Minggu, (1-4 November 2018) lalu berjalan sukses. Lapuak-lapuak Dikajangi (LLD) adalah sebuah studi pelestarian nilai-nilai kearifan lokal dan tradsi melalui platform multimedia yang difasilitasi oleh Gubuak Kopi. Tahun ini, Gubuak Kopi mengangkat Silek sebagai isu sentral untuk direspon oleh para seniman partisipan.

Dalam perhelatan ini Gubuak Kopi mengundang sembilan seniman dan satu kelompok kolektif untuk terlibat dalam proyek seni ini. Antara lain, Arum Dayu (Bandung), Dewi Safrila (Pekanbaru), Zekalver Muharam (Solok), Hafizan (Padang), Palmer Keen (Amerika/Yogyakarta), Jatul Dokter Rupa (Lombok), Ade Jhori (Padangpanjang), Prashasti Wilujeng Putri (Jakarta), Ragil Dwi Putra (Jakarta), dan kelompok remaja bermedia Untempang Club (Solok).

Pagelaran ini merupakan presentasi publik para partisipan setelah melakukan riset dan diskusi yang panjang sejak proyek seni ini dimulai 14 Oktober 2018 lalu. Selama di Solok, para partisipan disuguhi sejumlah materi, antara lain, pengantar kebudayaan Minangkabau oleh Haji Rusli, Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Solok. Pengantar silek tuo di Solok, oleh Mak Datuak Tan Panggak, salah seorang tuosilek dari sasaran Sinpia, yang juga merupakan wakil ketua LKAAM Solok.

Bacaan Lainnya

Silek sebagai manajemen konflik yang dihantarkan oleh Dr. Hasanuddin, peneliti dan dosen fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang. Selain itu kegiatan ini juga menggelar workshop pengembang silek pada seni kontemporer bersama Ery Mefri dari Nan Jombang DC.

Selain itu para partisipan juga mengunjungi beberapa sasaran silek tuo, seperti Sinpia di Sinapa Piliang, Silek Tuo Kinari, dan silek tuo Limbago Budi. Tidak hanya mengunjungi beberapa partisipan juga ikut berlatih dan mengalami silek itu sendiri.

Pageleran seni ini terdiri dari pameran multimedia, yang menyajikan karya-karya instalasi, foto, video, performance art, yang dikuratori oleh Albert Rahman Putra dan co-kurator Volta A. Jonneva, serta menghadirkan pertunjukan musik oleh Ethnic Percussion, Jumaidil Firdaus Project, dan Orkes Taman Bunga yang juga akan berkolaborasi dengan salah seorang musisi dari grup Tetangga Pak Gesang (Bandung).

Pagelaran seni ini diselenggarakan di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Solok. Kegiatan ini bermitra sebagai rangkaian dari Silek Arts Festival, didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program Platform Indonesiana, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, dan Pemerintah Daerah Kota Solok. (H/Del)

Pos terkait