Pemilu Sudah Usai, Nasrul Abit Harapkan Masyarakat Kembali Bangun Silaturrahmi

Wagub Sumbar saat duduk bersama di Masjid Nurul Hasanah Mega Permai Lubuk Buaya Padang

PADANG, TOP SUMBAR — Pemilihan legislatif dan pemilihan presiden di Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019 telah usai, diharapkan momentum ramadhan ini masyarakat kembali bangun silaturrahmi, walau beda pilihan kita tetap satu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit diacara mengikuti sholat tarwih ramadhan, di Masjid Nurul Hasanah Mega Permai Lubuk Buaya Padang, Senin malam (6/5).

Lebih lanjut Nasrul Abit menyampaikan, perbedaan dalam Pemilu jangan berdampak perpecahan terhadap persatuan bangsa. Rakyat mesti mampu bersatu kembali membangun harmonisasi kembali.

“Di dalam penyelenggaraan bulan ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan, saling memaafkan dan membangun hubungan harmonis dengan siapa saja, merupakan sarana perjalanan ibadah agar mendapat pahala dari Allah SWT serta menjadi orang-orang bertaqwa,” kata Nasrul Abit.

Wagub Sumbar itu juga menyampaikan, soal melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi, baik negeri ataupun swasta dan mesti memiliki akreditasi A dan B. Anak-anak jangan sampai asal sekolah saja, lihat dan pelajari juga status perguruan tinggi yang kita ingin masuki, karena akreditasi perguruan tinggi C tidak masuk dalam penerimaan pekerjaan negeri.

“Kan kasihan anak-anak kita lulus dengan terbaik, namun karena perguruan tingginya berakreditasi C, dia tidak biasa lulus,” ucapnya.

Nasrul Abit juga mengingatkan para generasi muda, kaum milenial agar menjaga diri sebaik mungkin agar tidak terjebak dalam Nakorba dan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

“Para ananda yang sedang sekolah dah kuliah agar menjauhkan diri dari bahaya laten Narkoba, dan prilaku sex menyimpang LGBT yang nantinya hanya akan merusak kehidupan ananda di masa datang,” seru Nasrul Abit.

Wagub Sumbar juga menegaskan jumlah penguna obat terlarang Narkoba di Sumbar terus bertambah banyak, dan dikawatirkan daerah ini akan berdampak buruk bagi pemimpin masa yang akan datang.

“Penyalahgunaan Narkoba dan penyimpangan sex LGBT merupakan prilaku yang merusak dan menyesatkan dalam kehidupan manusia. Perbuatan-perbuatan merusak ini dalam kurun waktunya akan diturunkan azab dan bencana. Oleh karena itu kita mengajak para ulama, ninik mamak, bundo kanduang dan komponen pemuda untuk bersama-sama memberantas Narkoba dan LGBT untuk kebaikan dimasa datang,” himbaunya. (Syafri)

Pos terkait