Payakumbuh City of Randang Jadi Kuliah Umum di Politeknik Sahid

PAYAKUMBUH, TOP SUMBAR — Wakil Wali Kota Payakumbuh, Erwin Yunaz, didaulat menjadi pembicara dan narasumber dalam kuliah umum yang diadakan oleh Politeknik Sahid d.h Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Sahid Jakarta. Kegiatan yang bertema “Mengangkat Randang sebagai City Branding Kota Payakumbuh” berlangsung selama dua hari, Selasa-Rabu (7 s.d 8/05/2019) di Auditorium S. Hardjomigoeno, Politeknik Sahid, Jalan Kemiri Raya No.22 Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Provinsi Banten.

Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Politeknik Sahid, Kusmayadi beserta segenap civitas akademika. Diawal paparannya Wakil Wali Kota Erwin Yunaz mengucapkan terima kasih kepada Direktur Politeknik Sahid yang telah memberi kesempatan memperkenalkan branding baru Kota Payakumbuh. “Atas nama Pemerintah Kota Payakumbuh kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan Sahid untuk berbicara tentang branding baru Kota Payakumbuh. Ini berkat hubungan baik dan jalinan kerjasama yang selama ini kita bina,” ujar Wawako Erwin.

Dikatakan Erwin, sebelumnya dalam upaya peningkatan kualitas SDM serta mengurangi angka pengangguran, Pemko Payakumbuh telah menjalin kerjasama dengan STP Sahid dengan memfasilitasi para lulusan SLTA dan angkatan kerja lainnya untuk menambah keahlian (skill) melalui pelatihan/ magang. Wawako Erwin mengucapkan terima kasih kepada STP Sahid yang telah bersedia bekerjasama membangun SDM generasi muda Kota Payakumbuh dengan memfasilitasi pelatihan serta pemagangan ke luar negeri tersebut.

Bacaan Lainnya

“Tiap tahun kita menganggarkan pelatihan dan magang bagi lulusan SLTA di Payakumbuh untuk dilatih oleh Sahid. Tahun lalu ada sekitar 55 orang yang mengikuti program dari 120 yang dianggarkan. Semoga kerjasama ini bisa terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak lagi lulusan SLTA Payakumbuh,” kata Erwin.

Terkait dengan proses rebranding Kota Payakumbuh menjadi kota randang (Payakumbuh City of Randang-red), Erwin mengatakan bahwa status kota randang layak disandang oleh Payakumbuh mengingat banyaknya industri kecil menengah (IKM) randang yang dimiliki Payakumbuh.

“Branding baru Payakumbuh adalah City of Randang (Kota Randang-red). Disamping jumlah IKM rendang Payakumbuh cukup banyak, kita juga terinspirasi dari fakta randang sebagai makanan terenak didunia versi survey CNN,” ujar Wawako Erwin Yunaz.

Dijelaskan, kegiatan awal me-rebranding Kota Payakumbuh ditempuh pasca kunjungan dan expo yang diikuti dirinya dan Wali Kota Payakumbuh ke beberapa negara, khususnya Australia dan Arab Saudi. “Pasca kunjungan ke Australia dan expo di Arab Saudi, maka saya bersama Wali Kota semakin yakin untuk membawa Randang Payakumbuh mendunia, dengan diawali dengan proses rebranding kota menjadi Kota Randang,” cerita Erwin.

Dikatakan, Payakumbuh menjadikan jamaah haji dan umrah sebagai pangsa pasar utama. Menurut data, Indonesia merupakan penyumbang terbesar jamaah haji dan umrah ke Arab Saudi. “Di tahun 2018, tercatat jamaah haji asal Indonesia berjumlah 221.000, ditambah 1,2 juta jamaah umrah. Jika dirata-ratakan, setiap bulan terdapat 118.000 warga Negara Indonesia yang berada di Jeddah, Mekkah, dan Madinah, ini merupakan pangsa pasar yang sangat potensial bagi randang Payakumbuh,” tutur Erwin.

Ditambahkan, Insya Allah, Payakumbuh akan mengekspor produk randang sebanyak satu kontainer atau 20 ton ke Arab Saudi pada bulan Mei ini, Produknya berupa kalio atau bumbu randang. Karena ekspor berupa daging butuh perizinan dan birokrasi yang ketat dari badan standarisasi Saudi.

Erwin menilai, ekspor bumbu randang dalam jumlah yang besar itu akan berdampak positif kepada masyarakat Payakumbuh. “Ini tentu butuh bahan baku yang banyak berupa cabe, kelapa, dan komoditas pertanian lainnya yang akan menggerakkan ekonomi masyarakat,” pungkasnya.(Toni)

Pos terkait