Padang Lawan Covid-19, Berikut Rincian Sasaran Jelang PSBB Berakhir

Pemerintah Kota Padang bertekad, menjelang 29 Mei 2020 bisa memenangkan perlawanan terhadap virus corona (covid-19). Target capaian ini menyusul berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid II di Sumatera Barat.

Hal itu disampaikan Mahyeldi saat diskusi bersama dengan anggota WhatApp Group (WAG) kawal Covid-19 Sumbar, yang dilaksanakan secara virtual mengunakan aplikasi Zoom, bertempat di Gedung Putih Rumah Dinas Wali Kota Padang, Selasa malam (12/05/2020).

Wako Mahyeldi mengatakan, dalam rangka untuk mencapai dan terealisasinya tekad sekaligus dapat memenangakan perang melawan covid-19, Pemerintah Kota Padang membuat rencana aksi dengan 12 objek atau sasaran, antara lain ;

Bacaan Lainnya

Pengetatan masuknya orang ke Kota Padang dengan melihat seluruh unsur Forkopimda di Kota Padang. “Alhamdulillah ini sudah kita lakukan dan dalam tiga hari terakhir ini kita telah mengembalikan kendaraan yang masuk sebanyak 220 kendaraan,” jelasnya.

Kawasan pemukiman. Dengan melibat seluruh lurah dan RT/RW untuk melakukan pembatasan orang masuk di setiap kelurahan. Tidak kurang dari 30 persen kelurahan telah melakukan karantina wilayahnya masing-masing.

Melakukan pemetaan kawasan episentrum penyebaran virus corona. Ada tiga tipe kawasan yang dipetakan. Kawasan putih bebas virus corona, hijau dan merah yang terjangkit.

“Ada 53 kawasan merah di Kota Padang, inilah yang akan kita lakukan penyerangan agar kemenangan dalam melawan covid-19 dapat kita raih,” jelasnya.

Memindahkan posko-poko pengawasan (check point) ke pusat-pusat keramaian. Menerapkan protokol kesehatan covid-19 di kantor-kantor pelayanan milik pemerintah, kedelapan, melakukan pengawasan dan pengaturan penumpang angkutan umum di dalam kota, kesembilan, memberikan suplai kebutuhan pokok kepada warga yang terinfeksi positif virus corona.

Pengambilan swab. pengambilan swab yang dilakukan saat ini telah mencapai angka 0,22 persen dari jumlah penduduk Kota Padang dan angka ini lebih tinggi dari nasional yang hanya 0,06 persen.

“Inilah sebab mengapa angka pasien positif covid-19 di Kota Padang cepat naik karena kita cepat melakukan tracking yang dibantu oleh labor Universitas Andalas,” ujarnya.

Memutus klaster-klaster yang menjadi titik penyebaran virus corona. “Alhamdullilah dari 17 klaster, kita sudah berhasil memutus 10 klaster. Sisanya 7 (tujuh) klaster, dua diantaranya yang cukup besar, Pasar Raya dan Pegambiran,” ungkapnya.

Terakhir, memasifkan seruan kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah penularan virus corona. “Alhamdulillaah, ini terus kita lakukan dengan melibatkan TNI, Polri, Forkopimda, Camat, Lurah sampai ke tingkat RT/RW di Kota Padang,” pungkasnya.

Orang nomor satu di Kota Padang itu pun meminta adanya kesamaan sikap antara bupati/walikota di Sumatera Barat untuk menolak kedatangan sementara dari para perantau-perantau.

“Secara sunnah-Nya dan apa yang dikatakan oleh MUI, ketika ada wabah maka masyarakat dilarang untuk keluar dan masuk dari daerah tersebut. Semoga dengan upaya ini kita dapat menekan dan memutus penyebaran covid-19 di Sumatera Barat ini,” pungkasnya.

Dalam kesempatan, juga hadir, Kepala Bappeda Medi Iswandi, Kepala Dinas Kesehatan Feri Mulyani Hamid, Kadis Perhubungan Dian Fakhri, Kepala BPKA Budi Payan, Kadis Kominfo Rudy Rinaldy, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis dan lainnya.

(H/Hms)

Pos terkait