Ny. Henny Riza : Menjadi Pahlawan Perempuan Tak Harus Tampil Didepan

Ny. Henny Riza Falepi menyuapi Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi pada suatu momen.
Ny. Henny Riza Falepi menyuapi Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi pada suatu momen.

PAYAKUMBUH, TOP SUMBAR — Peringatan Hari Kartini tahun 2019 yang jatuh hari ini, Minggu (21/04/2019) sedikit redup ditengah hiruk-pikuk Pemilu serentak 17 April lalu yang belum sepenuhnya tuntas. Pikiran dan emosi masyarakat masih tertuju pada proses penghitungan suara. Siapa presiden? Siapa anggota DPR/DPRD yang duduk? masih mendominasi obrolan warga dijagat nyata dan maya, termasuk dihari ini, Hari Kartini.

Meski juga larut dalam suasana pesta demokrasi, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Payakumbuh Ny. Henny Riza Falepi tak lupa mengucapkan Selamat Hari Kartini kepada kaum perempuan Indonesia, khususnya di Payakumbuh. Ny. Henny berharap dengan mengenang Kartini, Kaum Perempuan bisa berdedikasi, berkontribusi bagi kesejahteraan keluarga dan juga pembangunan daerah dan bangsa.

“Selamat Hari Kartini bagi perempuan Indonesia. Kartini adalah satu diantara banyak tokoh perempuan tanah air yang menginspirasi kita tentang peran kepahlawanan. Sekecil apapun peran kepahlawanan yang kita mainkan,” ujar Ny. Henny saat dihubungi Minggu (21/04/2019).

Dikatakan, menjadi pahlawan tidak harus tampil didepan dan melahirkan karya-karya besar serta diketahui orang banyak. Menurut Henny, mendidik anak secara baik hingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan berkarakter sudah menempatkan perempuan sebagai seorang pahlawan.

“Ibu yang bekerja dirumah, mendidik dan membesarkan anak-anak hingga tumbuh menjadi generasi unggul menurut saya sudah merupakan seorang pahlawan sejati. Lewat tangan mereka, bangsa ini memperoleh generasi penerus yang kuat, yang akan memimpin bangsa kedepan,” terang Ny. Henny Riza Falepi.

Ditambahkan, peringatan Hari Kartini kali ini hendaknya dijadikan momentum untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi perempuan. Sebab mustahil generasi unggul akan lahir jika kaum ibunya tidak membekali diri menjadi pendidik yang juga unggul.

“Ibu adalah Madrasatul ‘ula (sekolah pertama, red) bagi anak-anak mereka. Lebih jauh Ibu juga Madrasatul ummah (sekolah ummat, red). Maka perlu menambah ilmu dan kapasitas internal, bisa lewat membaca atau juga ikut kegiatan taklim keagamaan. Sehingga kedepan punya bekal membangun karakter anak yang berakhlak mulia,” ujar Ny. Henny.

Ny. Henny berharap, Hari Kartini jangan lagi diperingati dengan meniru fisik luar belaka seperti memakai kebaya Kartini. Menurutnya, yang perlu dimaknai adalah nilai-nilai yang mereka perjuangkan dan bagaimana upaya mereka mewujudkannya.

“Yang paling esensi adalah meneladani nilai yang diperjuangan beliau termasuk tokoh-tokoh perempuan lain seperti Rohana Kudus, Dewi Sartika agar perempuan memperoleh pendidikan dan peran yang setara dengan kaum lelaki. Mari baca biografi mereka, lalu kita maknai dan terapkan dikehidupan kita,” pungkas Ny. Henny sembari mengatakan diakhir hanyatnya Kartini juga antusias mempelajari tafsir Al Qur’an. (Toni)

Pos terkait