Meneladani Sikap dan Kebaikan Muhammad Sjafei

PADANG, TOP SUMBAR – Buah pemikiran dari Mohammad Sjafei dalam dunia pendidikan dinilai mampu menjawab tantangan zaman yang punya relevansi bagi pengembangan dunia pendidikan nasional.

“Sumbar dalam catatan sejarah merupakan penghasil banyak tokoh terkemuka yang berperan penting dalam menghadirkan gerak dinamika sejarah bangsa. ,” kata Ketua Dewan Harian Daerah (DHD) 45 Sumbar, Mayjen TNI (Purn) Amril Amir, Selasa (27/08/2019) kemarin.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Wakil Presiden Indonesia ke-6 periode 1993-1998. Saat ini beliau merupakan ketua umum dari organisasi tersebut dan juga sekaligus Pengukuhan DHD ’45 Sumbar masa bakti 2018-2023.

Bacaan Lainnya

Selain Jenderal TNI (Purn) Tri Sutrisno, katanya, banyak tokoh Minangkabau yang menghadiri seminar tersebut, sebagai bentuk dukungan langsung untuk perkembangan sekolah INS Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.

“Saat ini kondisi INS Kayu Tanam memprihatinkan. Bahkan jumlah siswa dari INS Kayu Tanam hanya berkisar dari 78 orang sampai 90 orang,” ungkapnya.

Lembaga pendidikan INS Kayu Tanam sudah didirikan pada tanggal 30 Oktober 1926 dan mengantarkan Muhammad Sjafe’i menjadi menteri pendidikam kedua Indonesia.

“Dalam umur yang demikian panjang itu, telah banyak dinamika dan peristiwa sejarah yang terjadi yang memengaruhi eksistensi dan kiprah sekolah INS Kayu Tanam,” sebutnya.

Prinsip utama pendidikan INS ditanamkan Mohammad Sjafei adalah belajar, bekerja dan berbuat, sehingga semboyan INS adalah “cari sendiri dan kerjakan sendiri”.

“Dengan ini kita kaji di dalam seminar ini pemikiran-pemikiran beliau. Banyak yang bisa kita ambil dari tindakan dan pemikiran beliau yang relevan untuk saat ini,” imbuhnya. (*)

Pos terkait