Melalui Intensifikasi Dan Ekstensifikasi, Sumbar Targetkan Produksi Padi 2,75 Juta Ton Di 2018

Kepala Distanhorbun Sumatera Barat Chandra

PADANG, TOP SUMBAR — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan produksi padi sebesar 2,75 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) pada 2018. Untuk mencapai target produksi tersebut dilakukan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Sumatera Barat pada wartawan di Padang, Jumat (19/1).

“Intensifikasi adalah pengolahan lahan pertanian dalam rangka meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana, sedangkan ekstensifikasi adalah perluasan areal pertanian yang sebelumnya terbengkalai dan tidak dimanfaatkan dengan baik,” jelas Chandra.

Proses intensifikasi di Sumatera Barat, dilanjutkan Chandra, dilaksanakan melalui penerapan teknologi produksi, seperti teknik tanam jajar legowo, yang bisa meningkatkan produksi, mulai dari sepuluh hingga 15 persen.

Sistem jajar legowo merupakan penanaman padi dengan mengatur jarak antar benih dengan benih lebih banyak ditanam pada bagian tepi dan bagian tengah dikosongkan.

Salah satunya adalah legowo 4:1 merupakan tipe jajar legowo dimana setiap empat baris tanaman diselingi oleh satu lorong atau barisan kosong dengan dua baris tanaman pinggir dan dua baris tanaman tengah.

Dengan jarak tanam 20 centimeter (antar barisan dan jarak antar tanaman pada barisan tengah) dengan 10 centimeter (antar tanaman pinggir) dan 40 centimeter (jarak barisan kosong).

“Dengan adanya pengaturan jarak tanam antar benih dapat memberikan ruang penyinaran yang maksimal, dan lebih memudahkan melakukan pemberian pupuk,” ucapnya.

Selain meningkatkan produksi padi, katanya sistem jajar legowo juga dapat mengurangi penyakit dan tingkat serangan hama, seperti serangan hama tikus, hal itu karena posisi tengah padi dalam keadaan kosong sehingga akan mengurangi dampaknya.

Selain itu, kata Chandra, perbaikan penggunaan pupuk juga merupakan salah satu hal yang harus dilakukan, salah satunya dengan penggunaan pupuk organik, agar lahan mampu berproduksi secara terus menerus.

“Sedangkan Ekstensifikasi dilakukan dengan melaksanakan cetak sawah baru setiap tahunnya, di mana pada 2018 Sumbar akan mencetak sawah baru seluas 500 hektare pada tiga kabupaten,” tandasnya. (Syafri)

Pos terkait