Malam Valentine Day Sepi di Payakumbuh Berkat Razia Pekat

PAYAKUMBUH, TOP SUMBAR — Perayaan malam valentine day di Kota Payakumbuh suram.
Pasalnya takut terjadi maksiat, Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz
turun langsung memimpin pasukan gabungan tim 7 yang menyisir
lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai tempat maksiat, Kamis (14/2)
malam. Operasi giat malam ini menargetkan anak-anak muda yang rentan
berbuat maksiat di malam Valentine Day.

Operasi yang melibatkan Satpol PP, Polisi, TNI dan BNNK Payakumbuh ini
mulai bergerak pukul 23.30 WIB dengan membagi dua tim. Tim pertama
dipimpin langsung oleh Wakil Walikota sedangkan tim kedua di pimpin
oleh Kapolsek Payakumbuh Kota, AKP Julianson. Wilayah yang disisir
oleh tim pertama mengarah ke Koto Nan Ampek sampai ke simpang Parik,
Lamposi Tigo Nagari. Untuk tim kedua mengarah ke Limbukan hingga
Tiaka.

Dalam penyisiran ini tim pertama, beberapa hotel, tempat kos,
kontrakan dan tempat hiburan yang diperiksa oleh tim 7. Tidak ada
ditemukan pasangan illegal yang berbuat maksiat, hanya saja petugas
menemukan beberapa pasangan yang melakukan nikah siri.

Kemudian disalah satu tempat karaoke petugas menemukan beberapa botol
minuman keras dengan kadar alkohol di atas 5 persen yang baru saja di
tinggalkan oleh tamu.

Hal ini membuat Kasat Pol PP Payakumbuh, Devitra meradang karena
manager di karaoke itu telah melanggar perjanjian izin usaha yang
melarang menjual, menyediakan atau memperbolehkan masuk minuman keras
dengan kadar alkohol di atas 5 persen.

Sedangkan penyisiran tim kedua, petugas berhasil mengamankan 5 orang
remaja yang satu diantaranya adalah perempuan di salah satu cafe
kawasan Koto Nan IV. Kelima orang ini kedapatan meminum minuman keras
dan harus dibawa ke Mako Pol PP Payakumbuh untuk diproses lebih
lanjut.

Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz mengatakan Giat malam yang
dilakukan oleh tim gabungan ini dalam bentuk mencegah terjadinya
kemaksiatan oleh masyarakat pada malam Valentine Day. Budaya ini
sangat rentan menjerumuskan generasi muda kepada prilaku seks bebas.
Hal ini sangat bertentangan dengan komitmen Pemko Payakumbuh yang
sedang gencar melawan Penyakit Masyarakat (PEKAT).

“Alhamdulillah sampai pukul 04.00 WIB kami mengitari Kota Payakumbuh
dan melakukan pengechekan terhadap aktivitas warga di tempat hiburan,
kontrakan, kost dan cafe, tidak ada ditemukan hal-hal berbau
kemaksiatan. Hanya kedapatan lima remaja yang sedang pesta minuman
keras di salah satu cafe,” kata Erwin Yunaz.

Dengan sepinya aktivitas malam ini, Wakil Walikota mengaku bersyukur
bahwa warga Kota Payakumbuh mendengarkan surat himbauan Pemko
Payakumbuh yang melarang adanya kegiatan maupun aktivitas perayaan
Valentine Day.

Semetara itu Kasat Pol PP Payakumbuh, Devitra mengatakan dalam
penyisiran di beberapa tempat, petugas hanya menemukan 3 pasangan yang
nikah siri dikontrakan berbeda di kawasan Simpang Napa dan Simpang
Parik.

“Bagi pasangan nikah siri ini, kami data dikontrakannya, tidak dibawa
ke Mako Pol PP. Kemudian diminta untuk mengurus surat nikah secara
resmi,” kata Devitra.
Sedangkan lima remaja yang terjaring karena pesta minuman keras ini
dilakukan pendataan dan test urine. Kemudian dilepas pagi harinya
setelah dijemput oleh orang tua masing-masing.

“Hasil test urine remaja ini semuanya negatif. Mereka hanya diminta
untuk membuat surat pernyataan dihadapan orang tuanya masing-masing
untuk tidak mengulangi hal serupa dikemudian hari. Kemudian
dikembalikan kepada pihak keluarga,” katanya.

Dibandingkan pada malam Valentine tahun 2018 kemarin, pada malam ini
aktivitas masyarakat jauh menurun. Tidak ada terlihat aktivitas
keramaian di tepi jalan, cafe, tempat hiburan, karaoke dan tempat
umum. “Sekarang sangat jauh menurun dibandingkan tahun lalu,” kata
Devitra. (ton)

Pos terkait