IACC Tampung Bakat Anak Muda Sumbar Belajar Musik Klasik

Irsyad Adam Classical Concert #2 atau IACC #2 yang berlangsung Minggu (08/12/2019) lalu.
Irsyad Adam Classical Concert #2 atau IACC #2 yang berlangsung Minggu (08/12/2019) lalu.

PADANG, TOP SUMBAR — Kehadiran musik klasik di tengah-tengah masyarakat cukup mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Musik yang dibawa dari barat ini cukup memiliki ruang dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia selain pop, jazz, rock, dan dangdut.

Di Sumatera Barat, salah satu pegiat musik klasik Irsyad Adam telah berhasil membawa musik klasik dan menyelenggarakan koser bersama penikmat musik. Irsyad Adam Classical Concert #2 atau IACC #2 baru saja berlangsung Minggu (08/12/2019) lalu.

Beberapa pemain musik profesional ditampilkan dalam acara ini. mulai dari pemain biola, piano, ensembel, cello hingga seriosa. mengangkat tema “The first classical concert in West Sumatra” IACC hadir dalam seni pertunjukan musik klasik yang digelar secara rutin untuk memperkenalkan musik klasik sebagai media apresiasi bagi masyarakat dan pembelajaran bagi para siswa.

Pertunjukan ini juga dirancang untuk memberikan wadah khusus bagi generasi muda dalam menyalurkan bakat sebagai bakal seorang musisi musik klasik yang khususnya berasal dari Sumatera Barat.

disampaikan oleh Sendi Orysal selaku ketua Wessa Astethic “IACC merupakan program dari Wessa Aestethic (West Sumatra Sound Aestethic/ Wessa Foundation) yang konsisten bergerak dalam bidang pendidikan musik, dengan tujuan dan harapan dapat memajukan dan mengembangkan potensi anak-anak berbakat di Sumatera Barat, sehingga Sumatera Barat dapat sejajar dengan kota-kota maju lainnya.

“Melalui wadah IACC semoga masyarakat dapat mengubah cara pandang dan berpikir bahwa musik sesungguhnya adalah disiplin ilmu yang komplit dan dapat dipelajari secara ilmiah.” katanya.

selain itu IACC dilaksanakan dalam rangka tribut to maestro yang didedikasikan kepada Alm. Bpk. Irsyad Adam, sang maestro biola kelahiran Padang Panjang Sumatra Barat. Irsyad Adam merupakan putra seorang ulama Minangkabau, Syeikh Adam Balai-Balai. Ayahnya dikenal sebagai ulama yang menyukai dan memiliki minat dalam mengembangkan kesenian di Minangkabau.

Irsyad Adam mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan seni di Sumatera Barat. meskipun memiliki keterbatasan fisik, niat dan semangat seorang guru sekaligus orang tua yang bergelar Virtuoso lulusan Brussel Conservatory Belgia ini telah memberikan kontribusi besar untuk kesenian Indonesia, sehingga dedikasi beliau patut diapresiasi.

sebelum nya IACC #1 sudah dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2019. hanya melewati rentang waktu dua bulan, IACC #2 kembali hadir di kota Padang. sebagai masyarakat yang menghadiri dan menikmati seni pertunjukan musik klasik di IACC #2 . mari kita dukung, apresiasi dan nantikan pertunjukan selanjutnya di Kota Padang.

Semoga harapan, tujuan dari penyelenggara dapat tercapai dan masyarakat Kota Padang banyak memberikan dukungan terhadap acara konser musik klasik tersebut,” ungkap Sendi Orysal menambahkan. (Hanny)

Pos terkait