HUT RI 72 Arkadius Ajak Masyarakat Sumbar Bangun Kebersamaan

Suasana Rapat Paripurna Istimewa  DPRD Provinsi Sumatera Barat. Mendengar Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Suasana Rapat Paripurna Istimewa  DPRD Provinsi Sumatera Barat. Mendengar Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

PADANG, TOP SUMBAR–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, menggelar rapat paripurna istimewa dengan agenda mendengar Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Rabu (16/7/2017).

Rapat ini dipimpin Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Arkadius Datuak Intan Banno dan dihadiri Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno serta undangan lainnya.

Pidato Presiden Joko Widodo, disaksikan melalui siaran salah satu siaran televisi di sebuah layar besar yang ada di ruang sidang utama gedung DPRD Provinsi Sumatera Barat. Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) mengungkapkan kebanggaannya atas kebhinekaan yang dimiliki Indonesia.

Ia mengklaim, kebhinekaan Indonesia telah menjadi rujukan banyak negara dalam mengelola keberagaman.“Beberapa negara lain, dilanda konflik kekerasan antar suku, perpecahan antar agama, pertikaian antar golongan, kita bersyukur kita tetap bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbhinneka tunggal ika,” kata Jokowi dalam pidatonya.

Di kesempatan itu, Presiden Jokowi juga memaparkan soal prestasi anak bangsa dalam berbagai bidang, mulai dari ilmu pengetahuan, industri kreatif, hingga kesenian.

“Anak-anak muda kita banyak yang menjadi juara olimpiade matematika, fisika, dan biologi. Anak-anak muda kita telah menunjukan prestasi mereka, mulai dari menjadi juara hafiz al Quran, berprestasi dalam karya robotik, sangat inovatif sebagai start-up dan juga kreatif dalam berkesenian sampai di panggung-panggung dunia,” kata Jokowi yang mengenakan pakaian adat Bodo, khas Sulawesi Selatan pada paripurna itu.

Presiden Jokowi juga memaparkan soal tantangan Indonesia terkait jebakan sumber daya alam. Menurutnya, setelah selesainya booming migas di tahun 1970 an, booming kayu di tahun 1990 an, dan era booming mineral berakhir, maka Indonesia harus berbenah agar tidak ketergantungan terhadap sumber daya alam tersebut.

Menanggapi isi pidato presiden tersebut, Arkadius Dt Intan Banno mengatakan, imbauan presiden agar seluruh elemen bangsa lebih meningkatkan kebersamaan dalam membangun bangsa ini, harus ditindaklanjuti di daerah agar percepatan pembangunan cepat terlaksana.

“Kerjasama seluruh komponen daerah sangat diperlukan. Jangan lagi ada berdasarkan ras atau terpecah-pecah karena perbedaan haluan politik,” terangnya.

Setelah agenda mendengarkan pidato Presiden Presiden Jokowi, Paripurna tersebut dilanjutkan dengan agenda Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Tahun 2017, memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke 72 Tahun 2017 serta Penyampaian Rancangan Undang – undang (RUU) Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2018 disertai Nota Keuangan. (Syafri)

Pos terkait