Hadiri Halal Bihalal, Nasrul Abit : Kemajuan Pembangunan Sumbar Butuh Peran Perantau

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit dalam acara Halal bihalal IKM Jakarta dengan Pemprov Sumbar

JAKARTA, TOP SUMBAR  — Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jakarta melaksanakan acara Halal bihalal bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat yang dihadari Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, di Rumah Makan Sederhana Juanda, Sabtu (30/6).

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit dalam kesempatan itu menyampaikan, perantau dalam penyelenggaraan pembangunan daerah Sumatera Barat merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan.

Pepatah Minang mengatakan “Karatau tumbuah dihulu, babuah babungo alun, marantau bujang dahulu, dirumah baguno alun”. Pepatah ini menegaskan bahwa anak laki-laki yang masih bujangan atau belum menikah tidak mempunyai peranan atau posisi dalam adat, mesti mencari ilmu pengetahuan, pengalaman merantau bahagian dalam memajukan pemikiran orang Minang.

“Namun karena peluang di rantau telah memberikan kebaikan peruntungan, maka tentu memiliki tanggungjawab juga kembali atau ikut serta membangun Tanah Bundo, untuk kemajuan dan kesejahteraan para dunsanak di kampung halaman,” kata Nasrul Abit.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua IKM Pusat Bapak Fadli Zon yang juga sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Repoblik Indonesia (DPR RI) serta Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Anies Baswedan, tokoh minang Fahmi Idris, Sadieq Pasadigoe dan Tokoh-tokoh Minang lainnya yang berada di Jakarta.

“Saat ini penyelenggara pembangunan di Sumatera Barat, tengah berupaya melepaskan 3 daerah tertinggal keluar dari kategori daerah tertinggal yakni, kabupaten Pasaman Barat, Solok Selatan dan Mentawai,” ungkap Nasrul Abit.

Pemprov Sumatera Barat, Gubernur Irwan Prayitno telah melakukan berbagai upaya kegiatan untuk percepatan pembangunan di ketiga daerah tersebut, dengan mengkoordinasikan dengan lembaga dan kementerian terkait. Keberhasilan percepatan pembangunan ini tentu lebih dititik beratkan keseriusan pemerintah kabupaten. Dan kita berharap pada tahun 2019 mendatang ketiga daerah tersebut berhasil lepas.

“Ini merupakan harga diri kita dalam memajukan pembangunan daerah, karena itu kepada para perantau amat diharapkan ikut serta memberikan perhatian dan dorongan yang kuat terutama perantau dari ketiga daerah bersangkutan,” harap Nasrul Abit.

Nasrul Abit juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap para perantau Minang yang selama ini terus memberikan perhatian besar dalam memajukan pembangunan daerah.

“Kita menyadari, para perantau pulang kampung hampir setiap tahunnya dan kunjungan itu terus meningkatkan, yang juga berdampak akan perkembangan pertumbuhan ekonomi yang baik di Sumatera Barat,” ucap nasrul Abit.

Hingga saat ini, dilanjutkan Nasrul Abit, harga tiket tertinggi di Indonesia ada di penerbangan ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM), namun walaupun mahal tingkat penerbangan ke BIM tetap padat dan penuh. Ini menandakan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat di rantau juga sudah semakin lebih baik.

Ketua IKM Fadli Zon dalam kesempatan itu juga menyampaikan, kegiatan Halal bihalal ini, IKM Pusat menjadi wadah dalam menjalin Silaturahim bersama dengan seluruh masyarakat Minang yang berada di Jakarta dan luar Jakarta, untuk selalu menjaga keharmonisan masyarakat rantau dengan pemerintah dan masyarakat yang berada di Sumatera Barat.

“Sehingga, dengan adanya langkah seirama daerah Sumatera Barat dan masyarakat rantau bisa saling membantu, membangun Sumatera Barat agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menjadi tujuan utama bersama,” ujar Fadli Zon. (Syafri)

Pos terkait