Gito Bocah Penderita Penyakit Kulit di Pessel Dapat Perhatian Perantau Minang

Debi Virnando dan istri mewakili IKM Kabupaten Jayawijaya menyerahkan bantuan RP20.512.000 pada Ibunda Algito Nanda Windra di rumahnya, Kamis (21/02/2019).
Debi Virnando dan istri mewakili IKM Kabupaten Jayawijaya menyerahkan bantuan RP20.512.000 pada Ibunda Algito Nanda Windra di rumahnya, Kamis (21/02/2019).

PESISIR SELATAN, TOP SUMBAR — Penyakit kulit yang diderita Algito Nanda Windra anak kandung dari pasutri Uwin (49) dan Asrita (41) di Nagari Taratak, Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat mencuri perhatian nasional. Gito mendapatkan batuan dari Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kabupaten Jayawijaya dan Provinsi Papua.

Bantuan senilai Rp20.512.000 itu diserahkan langsung pada pihak keluarga, Kamis 21 Februari 2019. Bantuan ini digalang selama tiga hari. Alhamdulillah, DPD IKM Kabupaten Jayawijaya bisa mengumpulkan dana Rp19.012.000, dan IKM Provinsi Papua Rp1.500.000. Total seluruhnya Rp20.512.000, kata Sekretaris Umum DPD IKM Jayawijaya, Nofri Zendra via telepon.

Novri Zendra berharap kondisi Gito segera cepat tertangani. Karena dengan usia yang masih kecil, Gito harus segera sembuh untuk merasa perkembangan yang baik dengan teman seusianya.

“Semoga apa yang kami kumpulkan dengan dusanak yang ada di Papua bisa mengurangi beban Gito,” terangnya.

Dia mengaku, bantuan yang disalurkan melalui tokoh pemuda, Debi Virnando tersebut karena adanya komunikasi yang kuat dengan saudara-saudara di tanah Minang. Melalui rasa persaudaraan yang kuat, kepedulian itu bisa tersambungkan untuk membantu.

“Ya, sebelum kami dapat kabar di media sosial. Dengan komunikasi yang kuat, melalui Debi Virnando, akhirnya kami bergerak. Dan terkumpul untuk Gito, dan semoga berguna,” tutupnya.

Debi Virnando berharap, bantuan dapat dimanfaatkan dengan baik. Dia mengaku sangat prihatin dengan kondisi Gito sehingga berinisiatif untuk berkoordinasi dengan IKM Kabupaten Jayawijaya.

“Kami menyadari bantuan ini sangat dibutuhkan untuk pengobatan Gito. Mudah-mudahan dapat memantik rasa simpati pihak lain baik di rantau maupun di kampung halaman,” harap Debi Virnando sela menyalurkan bantuan kepada gito.

Bantuan langsung diterima orangtua kandung Gito. Keluarga Gito sangat terharu, begitu banyak para dermawan yang memperhatikan kondisi Gito, karena yang selama ini terkendala biaya akhirnya sedikit mulai terbantukan.

“Kami sangat berterimakasih banyak, atas bantuan bapak-bapak dan ibu-ibu yang jauh di rantau. Kami terima bantuan ini, dengan kerendahan hati, dan berdoa dusanak yang dirantau selalu di curahkan rezki yang banyak,” sebut Asrita.

Asrita mengaku, tidak punya biaya yang banyak untuk pengobatan Gito, karena selain terkendala biaya, saat ini dirinya tengah diserang kangker otak yang belum lama usai operasi.

“Kami selalu pokus untuk pengobatan Gito, tapi karena butuh biaya yang banyak. Kami kesulitan untuk membawanya,” jelas Asritas yang saat ini meski sudah memiliki BPJS, sebab untuk berobat mereka tentu harus butuh Operasional yang memadai selama pengobatan Gito. (Hanny)

Pos terkait