DPRD Sumbar Minta Pemprov Tinjau Kembali Tentang Rencana Khatib Sebagai CFD

Wakil Ketua DPRD Sumbar Arkadius Datuak Intan Banno

PADANG, TOP SUMBAR — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) berencana menjadikan Jalan Khatib Sulaiman Kota Padang sebagai kawasan Car Free Day (CFD). Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar meminta rencana ini ditinjau kembali oleh Pemprov.

Wakil Ketua DPRD Sumbar Arkadius Datuak Intan Banno mengatakan, upaya menjadikan Jalan Khatib Sulaiman sebagai kawasan CFD sama sekali belum di konsultasikan pihak Pemprov ke DPRD, seharusnya untuk menjadikan kawasan Khatib Sulaiman menjadi daerah CFD butuh kajian yang lebih dalam.

“CFD baik untuk masyarakat, namun jangan sampai menggangu kepentingan umum,” kata Arkadius Datuak Intan Banno di Gedung DPRD Sumbar pada wartawan, Rabu (16/1).

Ia menambahkan, Khatib Sulaiman merupakan kawasan yang ditempati beberapa perusahaan besar yang menjalankan oprasional di Sumbar, salah satunya adalah pusat perbelanjaan dan rumah sakit, agar tidak mengganggu aktifitas sejumlah perusahaan tersebut, Pemprov mesti memastikan jalur yang ada terkoneksi menuju tempat-tempat krusial tersebut.

“Tidak hanya keberadaan fasilitas umum seperti rumah sakit, keberadaan pusat pelayanan kendaraan seperti SPBU yang ada di Khatib Sulaiman juga mesti jadi pertimbangan menjadikan jalan tersebut sebagai kawasan CFD.
Ini bisa membuat kendaraan yang ingin mengisi bahan bakar minyak (BBM) menjadi kesulitan,” ucapnya.

Setiap kebijakan yang diambil oleh pihak Pemprov, lanjutnya, mesti di konsultasikan terlebih dahulu ke DPRD, begitu juga dengan kebijakan CFD ini, seharusnya memperhatikan sejumlah aspek.

Senada dengan Arkadius Datuak Intan Banno, Anggota DPRD Sumbar Apris juga menuturkan, Jalan Khatib Sulaiman merupakan akses utama untuk menjalankan aktifitas. Jika ingin membuat CFD jangan sampai menghambat mobilisasi masyarakat yang mempunyai kepentingan lain.

“Kita menghimbau, ketika akan diadakan pusat keramaian jangan dilaksanakan pada jalan raya, biarkan jalan mejadi menjadi infrastukstur penunjang mobilisasi masyarakat,” katanya.

Dia menambahkan, Kota Padang telah memiliki beberapa kawasan untuk untuk CFD seperti GOR H. Agus Salim dan Kawasan Sepanjang Danau Chimpago. Kawasan itu tidak jalan utama dan dapat ditata sebagai daerah CFD.

“CFD memang aktifitas yang positif, dimana memberikan ruang bagi masyakat untuk menikmati udara pagi dan menghabiskan waktu bersama keluarga, idealnya kegiatan ini jangan pada jalan utama,” tegas dewan Fraksi Nasdem tersebut.

Disebutkan Apris, membuat suatu kegiatan di jalan raya, tengah menjadi gaya baru di Sumbar. Hal ini mesti ditinjau, dimana jalan raya merupakan kebutuhan krusial bagi seluruh masyarakat, bukan untuk beberapa masyarakat saja. (Syafri)

Pos terkait