DPRD Sumbar Minta BPBD Tidak Monoton Jalankan Program di 2020

Dalam rangka evaluasi pelaksanaan dan permasalahan program, kegiatan dan realisasi anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar), tahun 2019 serta persiapan pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2020. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumbar mengadakan rapat kerja (Raker) dengan BPBD Sumbar, Rabu (08/01/2020).

Acara Raker tersebut diadakan di Ruang Badan Musyawarah (Bamus) Gedung DPRD Sumbar, dan acara itu dipimpin oleh anggota Komisi IV DPRD Sumbar Beni Utama, dihadiri oleh anggota lainnya yaitu Rafdinal, Desrio, Rico Alviano dan Taufik Syahrial serta mitra kerja.

Dalam Raker tersebut Desrio berharap pada BPBD Sumbar agar tidak monoton dalam menjalankan program kemanusiaan. Ia juga meminta BPBD Sumbar, untuk memberi pelatihan terhadap masyarakat yang tinggal di daerah tentang tanggap darurat kebencanaan.

Bacaan Lainnya

Selain itu BPBD Sumbar juga diminta untuk berperan langsung, dalam memperdayakan relawan di kampung-kampung dan jangan menyerahkan peran tersebut pada BPBD kabupaten/kota.

Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi Gerakan Indonesia Raya (Gerinda) ini juga minta kejelasan BPBD Sumbar tentang apa saja aset atau sarana yang dimiliki dalam menunjang kinerja kebencanaan.

Dalam Raker itu, Komisi IV DPRD Sumbar juga menyoroti anggaran dan sangat prihatin terhadap anggaran di BPBD Sumbar, yang dipangkas dan berdampak pada lambannya proses tanggap darurat kebencanaan di Sumbar.

BPBD Sumbar diharapkan menjalankan program secara sungguh-sungguh serta menghitung pencegahan baik secara jangka pendek, menengah dan jangka panjangnya agar bencana itu bisa diminimalisir dari awal.

“Selain itu, kita sangat kecewa atas penganggarannya karena berbagai program strategis terkendala akibat pemangkasan anggaran di BPBD Sumbar mencapai 30 persen,” ungkap Beni Utama.

Menurutnya, pemerintah sangat tidak bijaksana terhadap pemangkasan anggaran di BPBD Sumbar tersebut, yang kinerjanya bersentuhan langsung dengan kemanusiaan dengan alasan adanya iven besar.

“Karena di Sumbar ini rawan bencana, yang jenis semua bencana bisa kita ditemui seperti gempa, banjir ataupun bencana lainnya yang suatu saat bisa datang kapan saja,” ucapnya. (Syafri)

Pos terkait