Bupati Sutan Riska Hadiri Acara Halal Bihalal Nagari Sitiung di Masjid Tuo

DHARMASRAYA, TOP SUMBAR– Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, memenuhi undangan halal bihalal masyarakat Nagari Sitiung, di Masjid Jami’i Tuo Nagari Sitiung, Rabu (19/06/2019).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati didampingi Sekda Kabupaten Dharmasraya, Forkopimda dan sejumlah Kepala Perangkat Daerah. Kedatangan Bupati bersama rombongan disambut begitu hangat dengan dendangan canang, tampilan silek, serta suguhan sirih dalam carano.

“Mudah-mudahan dengan silaturrahmi atau halal bihalal ini kita semua mendapat rahmat dan ampunan setelah menjalankan ibadah puasa sebulan penuh,” ujar Bupati di hadapan masyarakat Nagari Sitiung.

Bacaan Lainnya

Bupati menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada elemen masyarakat setempat yang sudah menyiapkan acara halal bihalal ini sedari kemarin, hingga berlangsung dengan dengan sedemikian apiknya.

Bupati bahkan menilai acara ini dibuat layaknya alek nagari, dengan menyuguhkan masakan khas seperti membuat lamang dan memasak galamai di lokasi Masjid Tuo yang konon katanya sebagai lokasi pertama penyebaran agama Islam di Dharmasraya, khususnya Nagari Sitiung.

Tidak hanya halal bihalal dengan masyarakat, pada kesempatan tersebut Bupati juga menyempatkan diri mengunjungi makam Syekh Abdullah Tuanku Koto Agung, yang makamnya bersebelahan dengan masjid tuo tersebut.

Kemudian rombongan juga melaksanakan shalat dzuhur berjamaah di masjid tuo yang boleh dikatakan usang di makan usia, kemudian dijamu oleh panitia acara makan siang bersama di teras masjid.

Sementara itu, Wali Nagari Sitiung, Julisman, menyampaikan terimakasih kepada Bupati beserta rombongan yang sudah berkenan hadir dalam acara halal bihalal Nagari Sitiung.

Dalam kesempatan itu, Julisman menyampaikan harapan kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan keberadaan aset Masjid Tuo Nagari Siguntur, sebagai salah satu warisan budaya yang ada di Dharmasraya.

“Kami harap masjid ini sedikit-sedikit bisa dibenahi, kemudian dijadikan sebagai salah satu ikon daerah. Atau bisa juga dijadikan sebagai destinasi wisata religi dan juga wisata sejarah,” tutup Julisman. (Yanti/Hms)

Pos terkait