Bripka Doni Sisihkan Penghasilan Demi Anak Panti Asuhan

Bripka Doni Adria saat mengunjungi salah satu Panti Asuhan Bunda Saiyo di kawasan Tanjung Aur, Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Senin sore (17/06/2019).
Bripka Doni Adria saat mengunjungi salah satu Panti Asuhan Bunda Saiyo di kawasan Tanjung Aur, Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Senin sore (17/06/2019).

PADANG, TOP SUMBAR — Wajah anak-anak di Panti Asuhan Bunda Saiyo sore itu, Senin (17/06/2019) cerah. Secerah cuaca di Kota Padang dan sekitarnya. Bukan karena mereka akan makan enak seperti biasanya, melainkan karena anak-anak yang tinggal di kawasan Tanjung Aur, Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah tersebut mendapatkan kunjungan istimewa dari Bripka Doni Adria.

Bripka Doni, yang dalam kesehariannya bisa dikatakan padat masih menyempatkan diri untuk berbuat kebaikan, salah satunya adalah berbagi sedikit dari penghasilannya kepada para penghuni panti asuhan.

Bukan kali ini saja pria yang memulai karir sebagai abdi negara pada 2002 silam ini melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan tersebut, jauh sebelum diketahui khalayak ramai, diam-diam dirinya dan sang istri rutin setiap tiga atau enam bulan sekali membagikan sedikit bantuan ke sejumlah panti asuhan Kota Padang.

Apa yang melatarbelakangi Doni konsisten dengan kegiatan amal tersebut? Saat ditemui di bilangan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, ia menyebut bahwa apa yang dilakukannya semata hanya ingin berbuat sedikit kebaikan.

Doni menganggap bahwa dirinya suka berbagi karena dia bukan orang kaya setelah menjadi anggota Polri, melainkan dia tahu bagaimana rasanya tak memiliki.

“Karena pengalaman pahit di masa kecil itulah yang menjadi pelecut semangat saya untuk terus tiada henti berbuat kebaikan. Saya akan terus melakukan hal ini, sampai kapanpun. Tidak perlu menunggu kaya untuk membantu sesama,” ucap pria yang bertugas di Polda Sumbar tersebut.

Panti Asuhan Bunda Saiyo merupakan satu dari sekian banyak panti yang menampung anak-anak yatim piatu, kurang mampu dan sebagainya.

Beralamat di kawasan Tanjung Aur, Balai Gadang, Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, panti asuhan tersebut didirikan oleh seorang guru bernama Noviyelni pada tahun 2006.

Salah seorang pengasuh di panti setempat, Noven mengatakan bahwa saat ini anak asuh yang mereka bina sudah berjumlah 45 orang.

“Terdiri dari laki-laki dan perempuan. Mereka ditempatkan di dua sisi berseberangan sehingga antara anak asuh laki-laki dan perempuan tidak berada di satu rumah,” katanya.

Noven memuji langkah yang dilakukan oleh Bripka Doni Adria yang masih menyempatkan diri untuk peduli kepada panti asuhan, termasuk di Bunda Saiyo.

“Kami merasa sedikit terbantu dengan apa yang dilakukan bapak Doni. Kami tidak melihat nilainya, melainkan ketulusan hati dari seorang polisi yang memiliki rutinitas padat masih sempat berbuat kebaikan,” imbuhnya. (mdl)

Pos terkait