Bandung Manfaatkan Medsos Dalam Pembangunan Infrastruktur

BANDUNG, TOP SUMBAR–Sekretariat dan Forum Wartawan Parlemen (FWP) DPRD Kota Padang melaksanakan studi banding ke Kota Bandung, Senin (13/11/2017). Studi banding ini merupakan lanjutan dari workshop yang telah digelar sebelumnya di Kota Padang guna meningkatkan kemitraan antara humas dan forum wartawan.

Studi banding ke kota kembang ini merupakan tujuan utama forum wartawan untuk mencontoh Kota Bandung bermitra dengan media lokal maupun nasional. Bukan itu saja, forum wartawan juga bisa mengetahui strategi pemerintah Kota Bandung dalam mengelola media sebagai alat promosi dan publikasi.

Rombongan diterima oleh Jaja Nurjaman, Kasubag Umum Sekretariat DPRD Kota Bandung. Dijelaskannya bahwa DPRD Kota Bandung beranggotakan 50 orang dengan 7 fraksi. Kota sejuk ini berpenduduk 2,490,622 jiwa.

Bandung tercatat sebagai kota sejarah, di antaranya sebagai tempat berdirinya sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (ITB), lokasi ajang pertempuran pada masa kemerdekaan, serta pernah menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955, suatu pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru dalam pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.

Selain itu, Jaja juga menjelaskan bahwa Bandung merupakan kota Industri. Seperti sentra industri tekstil cigondewah, sentra industri sepatu cibaduyut, sentra industri jean cihampelas, sentra industri rajut binongjati, sentra industri tahu dan tempe cibuntu, sentra industri boneka sukamulya, sentra industri tas kebonlega, sentra industri boneka warung muncang, sentra industri sparepart kiara condong, sentra industri keramik sukapura dan kebonjayanti, sentra industri las letok dan perbengkelan parakansaat. 

Meiwan Kartiwa, Kabag humas peliputan dan dokumentasi Pemerintah Kota Bandung menjelaskan, Bandung tidak pernah lepas dari pemberitaan media. Hal ini disebabkan Walikota Bandung, Ridwan Kamil gemar bermedia sosial seperti twiter, instagram, facebook, dan media sosial lainnya. Inilah yang mencuri perhatian media untuk mempublikasikan kinerja Ridwan Kamil.

“Walikota Bandung itu jiwanya muda, pandai menggunakan media sosial. Setiap OPD diperintahkan membuat twiter dan website. Adminya dilatih untuk bekerjasama menginformasikan pembangunan infrastruktur di Kota Bandung,” katanya.

Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra menyampaikan, bahwa Forum Wartawan Parlemen DPRD Kota Padang terbentuk pada tahun 2002, masa awal reformasi sebagai wadah yang menaungi wartawan yang bertugas di Gedung Bundar Sawahan Padang. Program DPRD tersosialisasikan lewat tulisan wartawan FWP pada masyarakat Kota Padang.

Ketua FWP DPRD Kota Padang, Dasrul menjelaskan maksud dan tujuan study banding ini, mencari data atau regulasi bagaimana Pemko Bandung mengemas program kegiatannya dirancang humas DPRD dan Pemko untuk mempromosikan Bandung untuk promosi wisata dengan ikonnya. (H)

Pos terkait