Awal Ramadhan Volume Sampah Kota Payakumbuh Meningkat

PAYAKUMBUH, TOP SUMBAR — Diawal pelaksanaan puasa Ramadhan 1440 H/2019 M, pemandangan yang umum terlihat, di Kota Payakumbuh adalah bermunculannya puluhan pedagang yang menyediakan makanan dan minuman untuk berbuka puasa diberbagai sudut kota. Tetapi tanpa disadari, dengan bermunculannya pegadang ini di bulan puasa memunculkan persoalan tersendiri, yaitu meningkatnya volume sampah yang menumpuk di mana-mana.

Untuk mengantisipasi masalah kebersihan sampah itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh menyiapkan personel dan kendaraan pengangkut sampah untuk mengantisipasi sampah tersebut selama Ramadhan.

”Pada hari biasa volume sampah yang dihasilkan masyarakat mencapai 70 ton per hari, jumlah itu pasti meningkat pada bulan Ramadhan karena adanya peningkatan sampah dari pedagang dan peningkatan sampah di rumah tangga,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh, Dafrul beberapa waktu yang lalu.

Ia menjelaskan, selama bulan puasa volume sampah biasanya naik tajam menjadi 90 ton perhari dan penyumbang peningkatan itu utamanya dari para pengusaha dan pedagang yang ada di Payakumbuh.

Guna mengantisipasi peningkatan tumpukan sampah selama bulan puasa, Dinas Lingkungan Kota Payakumbuh akan memaksimalkan pengangkatan sampah.

”Kita maksimalkan dari pengangkatan dan pengolahan sampah, kita punya armada tembak, sampah-sampah yang bertumpuk itu, yang spotnya melebihi kapasitas, ada 2 kali pengangkutan di TPSS dari hari biasa,”sambungnya.

Dia menambahkan, yang jadi kendala adalah waktu pengangkutan sampah. Biasanya jam 9 pagi sudah bersih seluruh sampah yang ada di TPSS, namun saat ini jam 11 petugas kita masih bekerja melakukan pengangkutan sampah.

Sampah yang ada di Payakumbuh biasanya adalah 60-70 ton perhari. Dalam 3 hari ini meningkat terjadi peningkatan hingga 90 ton. Sehingga petugas keteteran mengangkut sampah karena peningkatan pada bulan Ramadhan.

”Kita juga punya pengawas untuk mengawasi penimbunan sampah, kita atur langsung di lapangan langkah cepat utk penanggulangan sampah yang ada. Alhamdulillah sampai saat ini masih tertangani,” tuturnya.

Selanjutnya Dafrul menghimbau kepada masyarakat di rumah tangga dapat melakukan pemilahan sampah. Sampah-sampah rumah tangga bisa dilakukan pemilahan. Jadi sampah yang dibuang ke TPSS sudah yang residu. Karna sampah organik bisa dibuat menjadi pupuk.

”Bagi pengusaha dan pedagang, kita harap dapat menyediakan kantong untuk sampah, jangan sampai bertebaran sampah di jalanan demi kebersihan kota kita,” pungkasnya. (Toni)

Pos terkait