46 Dosen UNP Akan Mengabdi Dan Meneliti Di Payakumbuh, UNP Juga Ada Jurusan Konsentrasi Kuliner Minang Berpusat Ke Kota Randang

Payakumbuh — Pembukaan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Padang (UNP) Tahun 2019, sebanyak 46 dosen akan melaksanakan pengabdian dan penelitian di Luak Limopuluah, dimana ada 30 pengabdian dan 3 penelitian di Kabupaten Limapuluh Kota dan 10 pengabdian dan 3 penelitian di Kota Payakumbuh.

Wakil Walikota Erwin Yunaz, SE, MM., bersama Staf Ahli Dra. Ruslayetti, M.Pd., Kadisnakerperin Wal Asri menyambut kedatangan Rektor UNP Prof. Ganefri, P.hD., dan Ketua LP2M Prof. Dr. Rusdinal, M.Pd, bersama jajaran lainnya di Sentra IKM Randang Kota Payakumbuh, Rabu (31/7).

Ketua LP2M Prof. Dr. Rusdinal, M.Pd. dalam laporannya menyebut tahun lalu, UNP melaksanakan pembukaan di Kabupaten Limapuluh Kota pada 2018 lalu, dan untuk tahun ini adalah giliran Kota Payakumbuh, sesuai hasil keputusan rapat LP2M bersama rektor.

Disamping itu, kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dosen merupakan usulan-usulan dosen yang diseleksi tim penilai sehingga anggaran proposal yang didanai untuk kabupaten/kota berbeda-beda, dipengaruhi oleh jumlah usulan yang layak dan itu didanai sepenuhnya oleh PNPB UNP.

“Kedepan perlu sinergi dan kolaborasi intensif dari Pemko dan Pemda Limapuluh Kota, maksudnya jika kita bisa duduk bersama untuk riset dan pengabdian masyarakat, akan meningkatkan kebermanfaatan keluaran yang terukur dan dampaknya ke masyarakat, dengan melibatkan instansi terkait lainnya,” harapnya.

Wawako Erwin Yunaz menyebut pengelolaan yang baik akan menjadikan Payakumbuh sebagai rujukan. Banyak kampus masuk ke Payakumbuh, hal tersebut membuat masyarakat senang, ditambah bagaimana para rektor memfasilitasi kegiatan, dan banyak ide-ide bagaimana mengembangkan pendidikan di Payakumbuh.

“Semua itu terjadi dengan adanya percepatan pembangunan yang kita dilakukan, contohnya gedung IKM Randang yang rencananya akan dipakai pada 2020, namun dengan cepatnya dibangun maka instruksi walikota agar mempergunakan sejak awal tahun 2019,” kata Wawako.

Erwin juga menyebut, teknologi di dunia pendidikan banyak ilmunya, bahkan universitas memberikan banyak energi untuk penelitian. Disitu perlu keterbukaan untuk menerima kekurangan dan mengevaluasi prosesnya agar hasil yang dilahirkan oleh penelitian benar-benar berdampak besar bagi masyarakat.

“Kita ahli, namun selaku meneliti punya orang kita tidak membuka diri untuk orang memberikan penilaian kepada kita, namun Rektor mampu mendatangkan dosen UNP Ke Payakumbuh untuk mengembangkan ilmunya adalah anugerah, bagaimana pengabdian dan penelitian bisa dilaksanakan bagi kepentingan masyarakat banyak, semoga ilmu ini memberikan manfaat ke masyarakat dan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhannya,” tutup Wawako.

Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D. mengatakan tahun depan, akan ada program studi D3 A.Md Tata Boga dengan konsentrasi kuliner minang. Sekarang ada 120 lebih pendaftar, namun hanya 30 orang yang diterima. Untuk pusat riset prodi Kuliner minangnya akan berpusat di Payakumbuh, karena Payakumbuh menjadi sentral kuliner termasuk randang sebagai makanan khas minang, dan kerjasama itu akan terus dilanjutkan kedepan.

Dijelaskan Ganefri, kegiatan ini adalah bagian dari tupoksi dosen yang wajib meneliti, mengajar, dan melaksanakan pengabdian kepada ilmu yang didapat di kampus untuk diterapkan di masyarakat. Walaupun nilai proposalnya memang kecil, namun hal ini harus dilaksanakan, ada 40 Milyar dana untuk penelitian, untuk pengabdian 8 Milyar di UNP. Tidak ada penjatahan perkota, murni pengusulan masing-masing dosen dari berbagai daerah di Sumbar.

“Saya sangat berharap bagaimana program ini disinergikan, saya yakin di setiap pemko dan pemkab pasti ada anggaran untuk penguatan tenaga profesional pendidik harus didukung dengan anggaran agar dapat menyiapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan iptek,” pungkasnya. (ton)

Pos terkait